Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Sandiaga Selalu Cari Ukuran Tempe Setiap Kunjungi Pasar

Kompas.com - 13/11/2018, 15:46 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Tempe selalu menjadi incaran calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno ketika mengunjungi pasar disetiap provinsi di Indonesia.

Bahkan, berbagai ukuran tempe pun sering dia temukan hingga akhirnya selalu menjadi perbincangan hangat. Dari ukuran tempe yang disebut setipis kartu ATM sampai tempe sebesar tablet.

Di Palembang, Sumatera Selatan, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyempatkan diri untuk berkunjung ke pasar tradisional 16 Ilir.

Di sana Sandiaga menemui beberapa pedagang serta berbincang mengenai harga kebutuhan pokok saat ini.

Dalam kunjungan itu, lagi-lagi Sandiaga mengaku menemukan tempe seukuran teropong berbentuk lonjong yang dibungkus daun pisang.

Baca juga: Sandiaga Ketagihan Cicipi Mi Celor Palembang 

Berbagai temuan tempe dengan macam-macam bentuk itu, menurut Sandiaga merupakan kreativitas dari warga.

Sandiaga membeberkan alasannya yang selalu mencari ukuran tempe di seluruh nusantara.

Ukuran tempe dengan berbagai macam bentuk adalah upaya untuk menyiasati naiknya harga kedelai yang kini dikeluhkan oleh pedagang.

"Ukuran tempe ini menunjukkan kreativitas dari UMKM kita menyiasati naiknya harga kedelai dengan terdongkraknya dollar. Dan kita lihat hari ini di pasar 16 Ilir ada tempe yang seperti teropong, ukurannya kayak teropong bulet. Ini mudah-mudahan menjadi teropong ekonomi kita,” kata Sandiaga usai berkunjung ke pasar 16 Ilir Palembang, Rabu (13/11/2018).

Baca juga: Sandiaga: Saya Tak Mau Berdebat dengan Pak Presiden soal Harga di Pasar

Tempe sendiri menurut Sandiaga adalah makanan asli Indonesia yang selalu ada di setiap provinsi.

Melonjaknya harga kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe, dikeluhkan masyarakat sehingga ukurannya pun selalu menjadi berbeda.

“Kalau tempe itu makanan yang tiap hari ada di meja orang indonesia. Mulai dari Sabang sampai Merauke menjadi makanan rakyat, ini makanan rakyat. Jadi hari ini saya terimakasih sekali, selalu setiap kunjungan ke pasar antusiasme masyarakat optimis, tetapi ada keluhan pasarnya lesu, pembelinya sepi harga-harga sedikit bergejolak cenderung memberatkan dan ini yang akan harus kita benahi ke depan,” ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com