Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Lecehkan Siswa Lelaki, Kepala SMA Negeri Mengundurkan Diri

Kompas.com - 12/11/2018, 19:06 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Dari pesan itu, Tegar kerap tak memberi respons, kecuali untuk pernyataan yang tak dia pahami dan tak menyangkut hal-hal yang membuatnya tak nyaman. Dia mengaku sebenarnya merasa jijik dan mengaku menahan diri untuk tak memberi respons negatif, kecuali katanya kalau pelecehan itu sudah menyentuh secara fisik.

Namun, Tegar mengaku, setelah adanya kesepakatan pembatalan unjuk rasa, ia dan orangtuanya tak akan melaorkan kasus ini secara hukum. Ia merasa cukup dengan mundurnya terduga pelaku dari jabatan kepala sekolah.

Ujang yang coba dihubungi via ponsel untuk dimintai konfirmasi tak memberikan respons sampai tulisan ini diturunkan Senin (12/11/2018) petang.

Sanksi buat pelaku

Selain pembacaan surat pengunduran diri kepala sekolah, upacara itu juga berisi pesan-pesan pembina upacara terkait unjuk rasa itu.

"Saya berharap, yang sudah terjadi, itu tidak terulang. Yang terpenting bagi kita pokoknya adalah menjadikan apa yang terjadi sebagai bahan pembelajaran," kata Rahmad.

"Jangan sampai niat baik kalian, itu dijalankan dengan tidak baik. Ibaratnya kalau kita mencuci pakaian kotor, terus menggunakan air yang najis, maka pakaian yang kita cuci itu juga akan najis. Kalau kita punya keluarga, ada anggota keluarga kita, yang mungkin punya permasalahan, cukup kita internal. Jangan sampai terus berkembang," tambahnya.

Rahmad menyebutkan, selanjutnya penuntasan masalah ini berada di tangan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.

Slamet Winaryo, Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, mengatakan, kemungkinan akan ada sanksi bagi Ujang Sukiman.

"Sanksi akan selalu terbawa dengan adanya perbuatan. Karena saya baru datang, saya akan mempelajari semuanya, akan kami bawa rapat dengan pimpinan, semua pihak. Tentunya pasti akan ada," kata Slamet yang tiba di sekolah usai upacara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com