Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Eman Kiper Satu Kaki Terbaik Dunia, Gratiskan Latihan hingga Ingin Jadi PNS (3)

Kompas.com - 23/10/2018, 08:50 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Mengapa jadi PNS?

Eman ingin lebih mengabdi lagi pada negara Indonesia. Perjalannya ke Skotlandia yang mewakili Indonesia dalam kejuaraan Homeless World Cup 2016 menjadi salah satu alasan. Dia ingin lebih mengharumkan nama Indonesia, dan bermanfaat untuk banyak orang.

“Saya ingin mencoba di Kabupaten sendiri (Majalengka). Tapi kalau terpilih menjadi PNS dipindahpun saya siap. Prinsipnya, saya masih akan meluangkan waktu untuk terus melatih dan berbagi bersama anak-anak. Mungkin, sepak bola sudah mendarah daging bagi saya,” ungkapnya.

Pria yang belum berpikir mencari pasangan hidup ini menyampaikan, dengan menjadi PNS, dia dapat lebih fokus mengabdi pada negara, dengan tidak meninggalkan hobinya. Selain itu, dia juga ingin lebih membahagiakan kedua orang tuanya.

“Sangat pengen, Ibu Bapak menjadi petani bukan tanah sendiri, melainkan penggarap atau buruh tani, saya ingin membahagiakan keduanya,” harap Eman.

Gratiskan latihan

Ucapan Eman yang ingin lebih bermanfaat untuk banyak orang, tidaklah isapan jempol. Tahun lalu (2017), Eman sudah menjadi guru honorer di SMK Darul Atkiya Jurusan Teknik Elektro, dan juga guru PPKN di SMP model Nahdlatul Ulama (NU).

Pagi hingga siang hari mengajar di sekolah, sore hingga malamnya, Eman tetap menjadi pelatih bagi sejumlah kalangan yang ingin menyerap ilmu Si Kiper Satu Kaki Terbaik Dunia.

Mendapat gelar “kiper terbaik" bukan lantas membuatnya berbesar hati. Eman menyibukkan dirinya dengan melatih sekitar tiga hingga empat puluh siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) bermain futsal.

Di hadapan mereka, Eman tidak segan mengerahkan seluruh kemampuan bermainnya agar dapat memberikan contoh yang baik untuk anak didiknya, dua kali dalam seminggu dan gratis. 

Tak hanya mengajarkan teknik bermain yang baik, Eman juga selalu memberikan motivasi yang kuat kepada seluruh muridnya. Dia dikenal, bukan hanya sebagai guru, tapi juga kakak yang baik.

Baca juga: Kisah Dua Desa yang Warganya Tak Boleh Saling Mencintai...

Fahmi, siswa kelas SMPN 1 Maja, menyukai cara belajar sepak bola bersama Eman. Siswa yang ikut berlatih sejak kelas 6 SD hingga kelas 1 SMP ini mengaku senang berlatih dengannya.

“Latihannya bagus, saya diajarkan semua teknik: passing, stopball, shooting, dribbling (menggiring bola), moving (geser tempat atau zigzag), dan lainnya. Permainannya pun sportif. Saya memanggilnya Bapak Eman. Dia baik sekali,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com