KARAWANG, KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu bahwa Karawang menyimpan kopi beraroma wangi yang ditanam di kaki Gunung Sanggabuana.
Kopi itu dari daerah Loji, Karawang sebelah selatan.
Ada satu varian kopi robusta dari Sanggabuana yang terbilang unik. Namanya Kopi Sanggabuana Purnama karena biji kopinya dipanen setiap malam bulan purnama.
Baunya lebih lembut ketimbang kopi Robusta dari daerah lain. Rasa manis muncul di akhir seruputan.
"Di akhir seperti ada rasa gula aren. Rasanya enak dan beda dengan kopi lainnya. Perlu dijajal oleh kaum fanatik kopi," kata salah seorang pegiat kopi, Joko Tri Suroso di Karawang Street Coffee, Karawang, Sabtu (20/10/2018).
Jokotri, sebutan akrabnya, mengatakan, kopi Sanggabuana belum banyak dinikmati warga Karawang karena belum banyak pengusaha yang mau mengolah kopi mentah menjadi siap saji dan dijual.
Berdasarkan pengalaman Jokowitri bergelut di bisnis perkopian, mengurusi kopi tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Persoalan muncul mulai dari mencari lokasi kebun, bibit, perawatan, memanen, menjual, mengolah, dan memasarkannya di tengah masyarakat," ujar dia.
Owner Koffietijd di Bandung itu menyebutkan, kopi Sanggabuana tidak diproses langsung di Karawang, melainkan dijual dulu ke tengkulak dengan harga sangat murah.
Oleh tengkulak, kopi dibawa ke Sukabumi dan Cianjur kemudian masuk Lampung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.