Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Kritikan Fahri Hamzah Terhadap Pidato Jokowi hingga Krisis Air di Bandung

Kompas.com - 15/10/2018, 05:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pidato Presiden Indonesia Joko Widodo saat membuka Rapat Pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, mendapat pujian banyak pihak.

Namun tidak demikian bagi Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Menurutnya, perumpamaan "Games of Throne" untuk menggambarkan perang dagang yang tengah terjadi saat iin, hanyalah fiksi belaka.

Pernyataan Fahri tersebut menjadi paling banyak dibaca di Kompas.com pada hari Minggu (14/10/2018).

Inilah 5 berita populer nusantara secara lengkap yang harus Anda tahu.

1. Fahri: "Presiden lebih suka fiksi daripada sejarah Indonesia"

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah jalani penyelidikan di Polda Metro Jaya, Selasa (17/8/2018)Stanly Ravel Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah jalani penyelidikan di Polda Metro Jaya, Selasa (17/8/2018)

Fahri berpendapat, Presiden Jokowi seharusnya berbicara tentang sejarah perjuangan Indonesia daripada kisah fiksi Game of Throne atau film Avenger di hadapan para tokoh dunia di Bali, beberapa waktu lalu. 

"Pemimpin tidak suka lagi berbicara sejarah, pemimpin kita bicara fiksi, Thanos, Avengers lah, Game of Thrones, seolah-olah mengajak kita memikirkan suatu yang dangkal ke kaum milenial, sejarah dilupakan, Sriwijaya dilupakan, Majapahit dilupakan," kata Fahri saat acara "ngopi bareng" Deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (14/10/2018).

Fahri menyarankan, lebih baik pemerintah menyampaikan tentang perjuanan para tokoh saat berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Pernyataan mantan politisi PKS tersebut menjadi trending.

Baca berita selengkapnya: Fahri Hamzah: Presiden Bicara Thanos, Avengers, Game of Thrones, Sejarah Dilupakan

2. Kritikan tajam ke Pemerintah, menurut Fahri Hamzah

Suasana sidang Paripurna DPR yang tidak dihadiri ratusan anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8). Sebanyak 252 anggota DPR tidak hadir dalam sidang paripurna ini. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/17.M Agung Rajasa Suasana sidang Paripurna DPR yang tidak dihadiri ratusan anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/8). Sebanyak 252 anggota DPR tidak hadir dalam sidang paripurna ini. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/17.

Masih tentang Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Baru-baru ini, Fahri mengatakan, rakyat boleh "menyerang" lembaga kepresidenan dengan berbagai macam kritik yang pedas.

“Boleh menyerang lembaga Kepresidenan, atau sebut kabinet bohong, sebab mereka punya power. Yang tidak boleh itu menyerang DPR dan lembaga pengadilan seperti hakim karena mereka lemah tidak ada kekuasaan,” kata Fahri ketika menghadiri acara “ngopi bareng" Deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (14/10/2018).

Bagaimana alasan lengkap pernyataan Fahri tersebut?

Baca berita selengkapnya: Fahri Hamzah: Rakyat Boleh Menyerang Lembaga Kepresidenan, tapi Tak Boleh Menyerang DPR

3. Usulan ahli dari ITS Surabaya tentang ancaman gempa

Ahli Geologi dari Pusat Studi Kebumian, Bencana, dan Perubahan Iklim (PSKBPI) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Amien Widodo, mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya harus melakukan penilaian kualitas bangunan dan sifat fisik tanah di kawasan Surabaya.

Setelah itu, dibuat zonasi kawasan berisiko bencana. Usulan itu berkaitan dengan potensi gempa bumi yang bisa terjadi karena ada dua sesar aktif di Surabaya dan Waru.

Seberapa besar ancaman dua sesar aktif tersebut?

Baca berita selengkapnya: Ada Dua Sesar Aktif di Surabaya, ITS Usulkan Pemetaan Kawasan Risiko Bencana

4. Mandat dari Presiden Jokowi untuk Menhub Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi akan kumpulkan Kadis perhubungan se Indoensia untuk minimalkan kecelakaan transportasiKOMPAS.com/Chermanto Tjaombah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi akan kumpulkan Kadis perhubungan se Indoensia untuk minimalkan kecelakaan transportasi

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, mengaku mendapatkan amanat langsung dari Presiden RI Joko Widodo untuk segera membangun jalan tol dari Bandung ke Kota Tasikmalaya.

Langkah itu sebagai salah satu dukungan pemerintah pusat yang menilai Tasikmalaya sebagai daerah kreatif dengan produk berkelas internasional.

"Saya mendapatkan amanat langsung dari Pak Presiden untuk mendukung Kota Tasikmalaya yang sudah dikenal sebagai kota kreatif. Salah satunya akan membuka akses jalan tol Tasikmalaya yang akan dilaksanakan mulai tahun depan (2019). Pak Presiden mengatakan Kota Tasikmalaya adalah kota kreatif yang berpotensi sebagai salah satu destinasi di Indonesia," kata Budi saat menyampaikan sambutan pada acara karnaval budaya Tasikmalaya Oktober Festival (TOF), Minggu (14/10/2018).

Apa yang menjadi pertimbangan kebijakan tersebut?

Baca berita selengkapnya: Menhub: Saya Dapat Amanat dari Pak Presiden, Buka Akses Jalan Tol Tasikmalaya

5. Fakta krisis air bersih di Kota Bandung

Warga RW05 Kampung Jatayu, Kelurahan Husein Kecamatan Cicendo, Kota Bandung terlihat tengah menyambung selang untuk mengisi air pasokan dari PDAM ke penampungan Masjid. Air tersebut dipasok untuk kebutuhan warga RW 05 yang sudah lima bulan mengalami krisis air.  KOMPAS.com/AGIE PERMADI Warga RW05 Kampung Jatayu, Kelurahan Husein Kecamatan Cicendo, Kota Bandung terlihat tengah menyambung selang untuk mengisi air pasokan dari PDAM ke penampungan Masjid. Air tersebut dipasok untuk kebutuhan warga RW 05 yang sudah lima bulan mengalami krisis air.

Warga di Kota Bandung mengalami krisis air besih, khusunya warga di Jalan Industri.

Para warga terpaksa mengantre untuk mendapatkan jatah air bersih gratis. Berdasarkan keterangan warga, kondisi tersebut sudah terjadi sejak Ramadhan 2018.

Sejumlah fakta yang terungkap dalam krisis di Kota bandung tersebut menjadi sorotan pembaca. Bagaimana sesungguhnya yang terjadi?

Baca berita selengkapnya: 3 Fakta di Balik Krisis Air Bersih di Bandung 

Sumber: (Irwan Nugraha, Michael Hangga Wismabrata, Ghinan Salman, Aji YK Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com