KOMPAS.com - Kota Medan kembali tergenang banjir. Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin, mengaku sudah melakukan perbaikan saluran drainase agar banjir datang.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengaku masih mencari solusi untuk mengatasi banjir yang terus saja melanda Kota Medan.
Seperti diketahui, hujan deras seharian membuat Kota Medan banjir pada hari Jumat (5/10/2018). Akibatnya, sejumlah sekolah terpaksa meliburkan siswanya karena ruang kelas mereka terendam genangan air.
Berikut ini fakta di balik banjir di Kota Medan.
Setelah hari Jumat (5/10/2018), hujan deras kembali terjadi pada hari Senin (8/10/2018) malam hingga Selasa (9/10/2018) dini hari. Sudah bisa ditebak, sejumlah wilayah di Kota Medan saat itu tergenang banjir.
Akibatnya, SMPN 35 Medan terpaksa meliburkan siswa-siswinya mereka karena ruangan kelas mereka tak bisa untuk belajar.
Sementara itu, Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin, mengatakan, jajarannya sudah berusaha keras mencegah banjir tidak datang lagi.
"Kami kan sudah melakukan perbaikan-perbaikan drainase. Mungkin karena curah hujan yang masih (tinggi) karena memang intensitas hujannya terus menerus dan pengendalian airnya juga, makanya masih banjir," katanya, Selasa (9/10/2018).
Eldin menjelaskan, intensitas hujan yang tinggi dan pengendalian air yang belum berjalan dengan baik, membuat beberapa titik di Kota Medan masih banjir, seperti di pinggiran sungai dan di jalan karena debit air sungai yang tinggi.
Baca Juga: Wali Kota Medan: Mungkin karena Curah Hujan Masih Tinggi, makanya Masih Banjir...
Eldin mengutarakan rencana Pemerintah Kota Medan untuk mengatasi banjir yang setiap kali datang saat hujan deras tiba.
"Kami kan sudah mengerjakan drainase-drainase itu. Terus kami kerjakan. Mudah-mudahan, kami bisa lebih intens lagi mengerjakan drainase yang sudah dikerjakan tersebut," ujarnya.
Pada saat itu, banjir juga merendam kawasan Padang Bulan yang telah menjadi langganan banjir. Selain itu, kawasan Jalan Setia Budi dan daerah kampus Unimed dan UIN Sumut juga dilanda banjir.
Baca Juga: Gaya Blak-blakan ala Gubernur Sumut, Tampar Suporter hingga Geram soal Banjir
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku masih mencari solusi terkait banjir yang kerap melanda Kota Medan dan sekitarnya belakangan ini.
"Oh iya, kami masih mencari solusinya. Banjir itu karena apa dan terus solusinya bagaimana? Kami cari tahu dulu bagaimana," katanya, Selasa (9/10/2018).
Edy berharap, permasalahan banjir segera terselesaikan lantaran banyak masyarakat sudah mengeluhkan masalah ini apalagi saat hujan turun.
"Akan kami cepat selesaikan masalah ini," katanya.
Baca Juga: Medan Banjir Terus, Ini Kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Banjir juga melanda kawasan kantor Edy Rahmayadi. Genangan air setinggi mata kaki pada Jumat (5/10/2018) membuat Edy dan Wakil Gubernur Musa Rajeckshah tidak bisa menunaikan shalat Ashar di Masjid Agung.
Awalnya, lorong jalan yang menghubungkan Kantor Gubernur dengan Masjid Agung hanya digenangi air melebihi mata kaki. Namun, ketika memasuki pekarangan Masjid Agung, tinggi air bertambah hingga sepaha orang dewasa. Akibatnya, Edy dan Musa tidak dapat melewati genangan air menuju Masjid Agung.
Keduanya yang mengenakan sandal jepit melipat celananya hingga sepaha lalu memantau kondisi genangan air.
Saat itu, genangan air di sebelah kiri Gedung Kantor Gubernur mengalir deras menuju basement. Akibatnya, air di areal parkir ini tergenang setinggi paha.
Baca Juga: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi: Saya Senang Ada Demo, tapi Jangan seperti Ini...
Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik)/ Tribunnews
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.