Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA TERPOPULER NUSANTARA: Tragedi Petobo hingga Kasus Ratna Sarumpaet

Kompas.com - 03/10/2018, 08:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Topik berita tentang gempa dan tsunami di Palu masih menjadi sorotan utama pembaca. 

Salah satunya dampak gempa di Keluraan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah. Petugas Tim SAR masih terus melakukan evakuasi di lokasi tersebut. 

Selain itu, kasus dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet menyeret sejumlah tokoh politik hanya untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.

Berikut ini 5 berita terpopuler yang menjadi sorotan.

1. Tragedi di Petobo seperti kiamat

Warga Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengangkuti barang yang masih bisa diselamatkan dari rumah-rumah mereka yang terendam lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4.
KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Warga Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengangkuti barang yang masih bisa diselamatkan dari rumah-rumah mereka yang terendam lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4.

Kelurahan Petobo menjadi salah satu wilayah terparah yang terkena dampak tsunami dan gempa di hari Jumat (28/9/2018).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, sekitar 744 unit rumah di Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah tertimbun lumpur akibat gempa bumi.

Kompas.com menelusuri kesaksian warga Kelurahan Petobo yang selamat dari fenomena likuifaksi atau peristiwa tanah yang berubah menjadi lumpur dan kehilangan kekuatannya.

Doa dan dukungan untuk para korban bencana terus mengalir. 

Baca berita selengkapnya: Petaka di Petobo, "Aspal seperti Gelombang dan Lumpur Keluar dari Perut Bumi, seperti Mau Kiamat"

2. Gempa beruntun di NTT membuat warga panik

Gempa bumi kembali mengguncang Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/10/2018), dengan magnitudo 5,9.dok BMKG Gempa bumi kembali mengguncang Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/10/2018), dengan magnitudo 5,9.

Empat kali gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (2/10/2018) pagi.

"Gempa bumi yang pertama magnitudonya 5,2. Lokasi gempa bumi 10.56 derajat lintang selatan dan 120.20 derajat bujur timur," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Waingapu, Sumba Timur, Arief Tyastama.

Gempa bumi pertama terjadi pada pukul 07.12 Wita, tambah Arief. Setelah itu, disusul tiga kali gempa dengan kekuatan 5,3 magnitudo, 6 magnitudo dan 6,3 magnitudo.

Rentetan gempa tersebut terjadi hanya dalam kurun waktu kurang lebih 2 jam. Akibat gempa tersebut warga memilih untuk mengungsi di tempat yang lebih aman.

Sebuah jembatan dilaporkan mengalami kerusakan. Namun, jumlah total kerusakan masih dalam proses pendataan.

Baca berita selengkapnya: Pagi Ini, 4 Kali Gempa Bumi Bermagnitudo 5,2-6,3 Guncang Sumba Timur

3. Kata polisi dan Angkasa Pura II terkait kasus Ratna

Kedatangan Ratna Sampuaet, salah satu tokoh Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 13.30 WIB, Minggu (16/9/2018) mendapatkan penolakan dari sejumlah warga Batam.KOMPAS.COM/ HADI MAULANA Kedatangan Ratna Sampuaet, salah satu tokoh Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 13.30 WIB, Minggu (16/9/2018) mendapatkan penolakan dari sejumlah warga Batam.

Polrestabes Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, polisi tidak menerima laporan soal penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet di bandara di Bandung, Jumat (21/9/2018).

"Kami sudah cek seluruh jajaran polsek, tidak ada laporan polisi," kata Irman, saat ditemui di Mapolrestabes, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10/2018).

Sementara itu, Executive General Manager Angkasa Pura II Andika Nuryaman mengatakan bahwa kejadian itu tidak terjadi.

"Enggak bener ah, itu enggak pernah kejadian di bandara," katanya.

Akankah masyarakat akan mengetahui kebenaran kasus ini? 

Baca berita selengkapnya: Ratna Sarumpaet Disebut Dikeroyok di Bandung, Ini Kata Polisi dan Pihak Bandara

4. Fakta di balik reruntuhan Hotel Roa Roa

Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya.KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya.

Dua dari tujuh atlet nasional paralayang Indonesia yang terjebak di reruntuhan Hotel Roa Roa, Palu, telah dievakuasi Tim SAR.

Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, pada Senin (1/10/2018). Saat ini, Tim SAR masih mencari keberadaan 5 atlet dan korban lainnya yang diduga masih tertimbun reruntuhan Hotel Roa Roa, Palu.

Sementara itu, pencarian korban lainnya masih terus dilakukan oleh petugas.

Baca berita selengkapnya: 5 Fakta di Balik Penemuan Jenazah Atlet Paralayang di Hotel Roa Roa

5. Polisi tindak tegas penjarah

Polisi menahan 45 tersangka pelaku penjarahan fasilitas umum di Palu, Sulawesi Tengah, pasca-gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018).KOMPAS.com/MANSUR Polisi menahan 45 tersangka pelaku penjarahan fasilitas umum di Palu, Sulawesi Tengah, pasca-gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018).

Jajaran Kepolisian Resor Palu Sulawesi Tengah berhasil menangkap 45 orang yang diduga sebagai pelaku penjarahan minimarket, gudang, serta ATM.

Selain mengamankan puluhan orang pelaku penjarahan, polisi juga berhasil mengamankan puluhan jenis barang bukti dan alat yang digunakan pelaku saat beraksi.

“Sebanyak 45 pelaku penjarahan yang selama ini meresahkan masyarakat Kota Palu, Sulawesi Tengah, akhirnya berhasil dibekuk. Para pelaku merupakan kelompok penjarahan sejumlah fasilitas umum, seperti kios, minimarket, ataupun gudang elektronik yang ditinggal pergi oleh para pemiliknya saat gempa terjadi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di halaman Mapolresta Palu, Selasa. 

Baca berita selengkapnya: Polisi Tangkap 45 Penjarah di Palu yang Resahkan Korban Gempa 

Sumber: KOMPAS.com (Mansur, Michael Hangga Wismabrata, Agie Permadi, Sigiranus Marutho Bere)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com