Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Menangis, Nuriadi Kisahkan Saat Tanah Bergeser 500 Meter dan Istrinya Tak Tertolong

Kompas.com - 03/10/2018, 07:47 WIB
Farid Assifa

Editor

PALU, KOMPAS.com — Duka mendalam menyelimuti Nuriadi (45) karena istrinya tak tertolong dalam bencana gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

Nuriadi menjadi salah satu saksi mata detik-detik tanah di Perumnas Balaroa, Kota Palu, ambles sekitar 5 hingga 10 meter usai diguncang gempa bumi 7,4 magnitudo pada Jumat (28/9/2018).

Balaroa merupakan salah satu titik yang mengalami dampak terparah gempa yang mengguncang Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Nuriadi menceritakan, saat kejadian ia berada dalam masjid baru saja selesai melaksanakan shalat magrib.

"Saat saya mendengar gemuruh, saya langsung berlari keluar dari masjid dan tanah sudah terbelah," kata Nuriadi kepada Tribun saat ditemui sedang mencari sisa-sisa barangnya yang masih utuh, Selasa (2/10/2018).

Baca juga: Petaka di Petobo, Aspal seperti Gelombang dan Lumpur Keluar dari Perut Bumi, seperti Mau Kiamat

Nuriadi mengungkapkan, sebelum tanah ambles sekitar 5-10 meter, ia menyaksikan dari jauh tanah bergerak dan mengeluarkan air bercampur lumpur.

"Kemudian tanah bergeser bersama seluruh bangunan sekitar 300-500 meter dari posisi semula,"ujarnya.

Sambil meneteskan air mata, Nuriadi mengatakan, meski bersyukur karena berhasil selamat, ia sedih karena tidak bisa menyelamatkan istrinya dari bencana dahsyat tersebut.

"Posisi istri saya ada dalam rumah karena sakit sehingga tidak sempat saya selamatkan. Tapi alhamdulillah paginya saya temukan jenazahnya dan sudah dimakamkan," kata dia.

Kata Nuriadi, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, dihuni ribuan penduduk dan hanya sedikit yang berhasil menyelamatkan diri pada saat kejadian.

"Sampai sekarang masih banyak yang belum ditemukan karena tertimbun tanah," ucapnya.

Baca juga: Tim SAR Banjarmasin Evakuasi 5 Korban Tewas Terkubur Lumpur di Palu

Ia berharap supaya pemerintah cepat mengambil tindakan, mau dikemanakan warga kelurahan Balaroa setelah adanya bencana ini.

"Kita harus mendapat tempat yang layak. Karena kalau lokasi ini mau digarap kembali tidak mungkin karena air dan lumpur di bawah," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Nuriadi: Tanah Itu Bergeser 500 Meter Membenamkan Rumah Warga, Istrinya Pun Tak Tertolong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com