KOMPAS.com - Video mengenai kolam renang di Pusat Pelatihan dan Pendidikan Dasar Kemiliteran (Puslatdiksarmil) TNI Angkatan Laut Juanda Surabaya yang memperlihatkan airnya bergerak sendiri, kini viral dan beredar luas di masyarakat.
Tak sedikit masyarakat mengaitkan video berdurasi kurang lebih dua menit ini dengan gempa Palu beberapa hari lalu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan pihak TNI AL pun memberikan penjelasan.
Dalam video itu, memang air di kolam renang tampak bergerak sendiri, karena terlihat tidak ada orang yang sedang berenang.
Pergerakan air ini cukup kencang. Ini terlihat dari hantaman air dengan dinding kolam yang mengeluarkan suara lumayan keras.
Video tersebut tersebar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp, serta di media sosial.
Berikut tangkapan layar dua warganet di media sosial twitter:
Ini keterangan yang diberikan pada video yang diunggah di atas:
"Kolam Renang Puslatdikkormil TNI AL Juanda Surabaya. air kolam nya berombak keras padahal kosong tidak ada yang berenang. kondisi ini sudah 3x sebelum tsunami Palu, Donggala kemarin... Semoga Allah swt melindungi kita semua.. Aamiin yaa rabbalalamin..."
"Kolam renang Puslatdikkormil TNI AL Juanda. air kolamnya berombak keras pdhal kosong tdk ada yg berenang. kondisi ini sdh 3x sblm tsunami aceh, palu, donggala kmrn..."
Meski narasi yang beredar mengaitkan pergerakan di kolam renang dengan gempa, namun Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko membantah ada unsur kegempaan.
"Sejauh ini tidak ada hubungannya (dengan aktivitas kegempaan)," ujar Hary ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (2/10/2018) sore.
Hary pun meminta masyarakat tidak resah dengan peristiwa itu.
Selengkapnya baca: Viral Air Kolam Renang Gerak Sendiri, BMKG Pastikan Tak Ada Unsur Kegempaan
Berdasarkan informasi tertulis yang didapat Hary dari Puslatdiksarmil TNI AL Juanda Surabaya, kolam tersebut dipasang semacam blower atau alat pengaduk air.
Pemasangan alat digunakan sebagai salah satu sarana Diklat Penanganan SAR Perairan (Laut dan Sungai).
"Difungsikan untuk simulasi kejadian dan bencana. Di dalamnya termasuk dilengkapi alat pembuat arus, gelombang, dan pusaran," begitu bunyi keterangan tertulisnya.
Dalam pemberitaan lain, pihak TNI AL mengatakan gelombang air tersebut terjadi secara alami atau bukan rekayasa.
"Yang terjadi kemarin alami dan bukan rekayasa, kami tidak punya alat pengaduk air atau pembuat gelombang," kata Komandan Lanudal Juanda, Kolonel (P) Bayu Alisyahbana, Selasa (2/10/2018).
Selengkapnya baca: Gelombang Air di Kolam Renang yang Videonya Viral Tidak Direkayasa
....