Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 BERITA TERPOPULER NUSANTARA: Dampak Gempa dan Tsunami hingga Penolakan Jalan Sehat Jokowi di Solo

Kompas.com - 30/09/2018, 06:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita terpopuler pada hari Sabtu (29/9/2018) mengulas dampak gempa di Donggala dan tsunami di Palu.

Sejumlah fakta yang muncul setelah gempa 7,4 magnitudo mengguncang Donggala menggambarkan kedahsyatan peristiwa alam pada hari Jumat (28/9/2018). Ratusan orang dikabarkan meninggal dunia dan ribuan warga harus mengungsi.

Selain gempa, topik penolakan sejumlah warga di Solo terhadap acara Jalan Sehat Bersama Jokowi di Car Free Day di Solo juga menjadi sorotan.

Berikut 5 berita terpopuler di Kompas.com hari kemarin.

1. Gempa bumi di Donggala, Sulawesi Tengah berkekuatan 7,4 magnitudo

Sebuah bangunan pusat perbelanjaan yang roboh akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).BNPB-Sutopo Purwo N Sebuah bangunan pusat perbelanjaan yang roboh akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Gempa pada hari Jumat (28/9/2018) petang itu menyebabkan tsunami. Menurut BMKG, tsunami itu terjadi setidaknya di tiga wilayah, yaitu Palu, Donggala, dan Mamuju.

Dampak kerusakan begitu hebat sehingga membuat akses jalan dan komunikasi di Donggala dan Palu lumpuh. Kepanikan warga tak terbayangkan ketika gempa terjadi dan tsunami menerjang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa di Donggala memiliki karakter yang berbeda dengan gempa di Lombok.

Bantuan teriring doa terus mengalir bagi para korban bencana di Donggala dan Palu.

Baca berita selengkapnya: Fakta Gempa Donggala dan Tsunami Palu, dari Jenazah di Pantai hingga Bantuan Pemerintah

2. Jenazah mengapung di laut

Warga berjalan melewati jenazah korban yang meninggal karena tsunami menghantam pesisir Kota Palu, Sabtu (29/9/2018). Hari Jumat kemarin, gempa dan tsunami mengguncang wilayah Sulawesi Tengah, terutama di Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Sampai dengan hari Sabtu pukul 13.00, jumlah korban meninggal hanya di Kota Palu saja sementara mencapai 384 orang.AFP PHOTO / OLA GONDRONK Warga berjalan melewati jenazah korban yang meninggal karena tsunami menghantam pesisir Kota Palu, Sabtu (29/9/2018). Hari Jumat kemarin, gempa dan tsunami mengguncang wilayah Sulawesi Tengah, terutama di Kabupaten Donggala dan Kota Palu. Sampai dengan hari Sabtu pukul 13.00, jumlah korban meninggal hanya di Kota Palu saja sementara mencapai 384 orang.

Seorang korban bencana melihat langsung ratusan korban meninggal dunia berserakan di Pantai Talisa, Kota Palu, pasca-tsunami.

“Banyak mayat berserakan di pantai dan mengambang di permukaan laut,” kata Nining saat dihubungi Kompas.com di lokasi pengungsian gedung DPRD Kota Palu, Sabtu (29/9/2018).

Menurut dia, kondisi korban meninggal dunia sangat memprihantinkan. Jenazah dilaporkan bercampur dengan puing-puing material yang beserakkan.

Usaha evakuasi para korban pun terus dilakukukan.

Baca berita selengkapnya: Saksi Mata Sebut Banyak Korban Meninggal Dunia di Pantai Talise Palu

3. Fakta di balik kepanikan warga saat gempa terjadi

Petugas medis mengobati warga yang terluka akibat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). dok BNPB Petugas medis mengobati warga yang terluka akibat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Sejumlah warga di Donggala memilih mengungsi di perbukitan pasca-gempa 7,4 magnitudo. Sebagian lagi memilih mengungsi di kantor Polres Donggala.

Selain itu, BMKG menyatakan belum bisa melakukan komunikasi langsung dengan tim yang dikirim ke Donggala. Hal ini membuat pantauan terkini tentang dampak gempa terhambat.

Sementara itu, BMKG juga mengimbau warga untuk tidak mudah terpancing informasi hoaks tentang bencana gempa di Donggala dan tsunami di Palu.

Sejumlah fakta tentang kondisi para korban terus menjadi perhatian pembaca.

Baca berita selengkapnya: 5 Fakta di Balik Gempa Donggala, Mengungsi di Bukit hingga Waspada Hoaks

4. BNPB terus update korban gempa

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9/2018). Berdasarkan data BNPB hingga pukul 10.00 WIB menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di kota Palu sebanyak 48 orang, sementara untuk kota Donggala belum mendapatkan laporan dikarenakan terputusnya jaringan komunikasi, dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9/2018). Berdasarkan data BNPB hingga pukul 10.00 WIB menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di kota Palu sebanyak 48 orang, sementara untuk kota Donggala belum mendapatkan laporan dikarenakan terputusnya jaringan komunikasi, dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah jenazah korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, ditemukan di beberapa tempat.

"Saya belum dapat jumlah angka korban. Beberapa jenazah ditemukan di beberapa tempat," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (29/9/2018).

Jumlah korban dan hasil pantauan BMKG, BNPB dan sejumlah instansi resmi terkait, terus ditunggu pembaca.

Baca berita selengkapnya: BNPB: Korban Gempa dan Tsunami Palu Ditemukan di Beberapa Tempat

5. Jalan Sehat bersama Jokowi ditolak sebagian orang di Solo

Nampak peserta Kongres PWI XXIV yang diikuti wartawan dari berbagai daerah di Indonesia berswafoto dengan Presiden Jokowi saat hendak membuka kongres itu di Hotel Sunan, Kota Solo, Jumat ( 28/9/2018).KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi Nampak peserta Kongres PWI XXIV yang diikuti wartawan dari berbagai daerah di Indonesia berswafoto dengan Presiden Jokowi saat hendak membuka kongres itu di Hotel Sunan, Kota Solo, Jumat ( 28/9/2018).

Sejumlah kelompok menolak rencana kegiatan jalan sehat bareng Jokowi di car free day ( CFD) Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (30/9/2018).

Saat dikonfirmasi, Presiden Jokowi mengatakan kepada wartawan untuk meminta menanyakan persoalan itu langsung ke panitianya.

"Tanyakan ke panitianya. Tanyakan ke panitia acara seperti apa," kata Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi belum mengetahui dirinya diundang atau tidak dalam acara tersebut. Bila diundang, ia pun belum tahu apa bisa datang atau sebaliknya.

"Saya diundang atau tidak. Ditanyakan. Bisa datang bisa tidak. Saya ingin pulang, tidur istirahat dan ingin ketemu cucu dan anak," katanya usai membuka Kongres PWI XXIV di Hotel Sunan, Kota Solo, Jumat ( 28/9/2018). 

Baca berita selengkapnya: Ini Kata Jokowi soal Penolakan Jalan Sehat di Solo

Sumber: KOMPAS.com (Bambang Priyo Jatmiko, Michael Hangga Wismabrata, Muhlis Al Alawi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com