Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larung Sesaji, Seorang Warga Berenang ke Kawah Gunung Kelud (1)

Kompas.com - 17/09/2018, 08:46 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Bahkan wanita asal Blitar itu mengaku beruntung dapat terlibat pada ritual itu. Menurutnya, ritual yang dilakukan di danau kawah tersebut tidak sembarang orang bisa mengikutinya.

Bentuk syukur

Sahlan mengatakan, ritual itu untuk meminta kepada Tuhan penguasa semesta untuk senantiasa memberi perlindungan kepada seluruh manusia. Terutama kepada warga yang ada di sekitar Gunung Kelud.

"Semoga dijauhkan dari bencana yang datang dari air, dari darat, dari angin, maupun berbagai jenis bencana lainnya," ujar Sahlan.

Mereka juga tidak lupa mengucapkan syukur atas segala keberkahan yang mereka dapatkan selama ini. Segala berkah yang datang dari adanya Gunung Kelud. Pertanian yang subur dan hasil yang baik.

Sementara itu, ritual dipusatkan di tanah lapang. Mereka membawa aneka ragam sesembahan mulai dari hasil bumi hingga makanan. Beberapa paket nasi tumpeng menjadi penanda khas ritual.

Semua sesaji itu kemudian dibacakan doa yang dipimpin oleh Mbah Ronggo, yang dikenal sebagai juru kunci Gunung Kelud.

Usai pembacaan doa itu, sesaji maupun tumpeng menjadi bahan rebutan warga. Ada yang langsung memakannya di tempat, juga ada yang membawanya pulang. Tumpeng itu diyakini membawa keberkahan.

"Untuk disimpan di rumah," ujar Handoko, seorang warga.

Baca juga: Berebut Nasi Ancakan, Tradisi ala Sunan Kalijaga yang Dipercaya Bawa Berkah

Ritual sesaji sendiri dalam kacamata sosiokultural adalah sebuah momen untuk merekatkan hubungan antar-warga. Tradisi ini mampu mengumpulkan hampir seluruh warga dari berbagai latar belakang dan usia.

Ritual itu juga bagian dari pengembangan mitigasi kultural dalam komunikasi bencana. Ini kekuatan bagi masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah bencana.

Gunung Kelud terakhir meletus pada Februari 2014 silam. Meski tidak ada korban jiwa langsung, namun bencana itu memaksa ribuan warga mengungsi.

Letusan eksplosif yang terjadi malam hari itu menyemburkan jutaan kubik material vulkanis. Beberapa bandara di Jawa ditutup karena letusan itu.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com