Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bocah yang Ditelantarkan Sang Paman Akan Dikembalikan ke Orangtuanya

Kompas.com - 24/08/2018, 20:14 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepulauan Riau (Kepri) prihatin atas apa yang dialami bocah kakak adik AK (2) dan RHM (3) yang ditemukan lusuh dan kelaparan di bangunan kosong samping rumah pamannya sendiri, Suryanto.

Ketua KPPAD Kepri, Erry Syahrial kepada Kompas.com mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya diketahui, kedua bocah itu juga mengidap busung dan mengeluarkan darah di air seninya. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RSUD Embung Fatimah.

"Kami sudah mendapatkan laporan tersebut dan telah melakukan pendampingan terhadap kedua korban untuk mendapatkan keadilan," kata Erry Syahrial.

Erry mengatakan, saat ini kedua korban tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah, Batuaji, Batam, agar kondisinya kembali sehat dan normal.

"Hanya saja, dari hasil pemeriksaan dokter, anak AK harus dirawat di rumah sakit karena sakit yang dialaminya cukup serius," terang Erry.

Erry menyayangkan kasus ini terjadi. Apalagi, mereka masih sangat kecil.

Baca juga: 2 Bocah yang Ditelantarkan Positif Busung Lapar dan Alami Kencing Darah

Hingga saat ini, Erry masih memantau perkembangan kesehatan keduanya serta perkembangan proses hukum terhadap Suryanto, paman kedua bocah itu.

"Status pamannya ini sudah tersangka. Dan, ini akan kami pantau terus. Kemungkinan dia akan dikenakan beberapa pasal, karena telah menelantarkan anak, tidak memberikan hak-haknya dan juga ada beberapa tanda kekerasan di tubuh anak ini yang diduga kuat akibat siksaan Suryanto," jelas Erry.

Erry juga akan berusaha mengembalikan bocah AK dan RHM kepada kedua orangtuanya. Namun, pihaknya akan melihat kondisi kedua orangtua mereka terlebih dahulu sebelum mengeluarkan rekomendasi terkait pengasuhan anak.

"Akan kita lihat dulu, orangtuanya benar-benar sanggup mengurus anak ini atau tidak. Karena jangan sampai kejadian yang sama terulang lagi, anak-anak ditelantarkan lagi. Kalau memang keluarganya mampu, akan kami kembalikan kepada keluarganya. Dan, jika tidak nantinya akan diasuh oleh negara di panti-panti asuhan milik negara atau panti asuhan yang dikelola oleh masyarakat," terangnya.

Sementara ditanyai penyebab penelantaran yang dialami AK dan RHM, Erry mengaku belum mengetahuinya secara pasti. Namun, berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini istri Suryanto atau bibi korban tengah berada di rumah sakit.

Parahnya lagi, Lanjut Erry, bibi korban diketahui kader posyandu yang seharusnya merawat AK dan RHM dengan baik.

"Kami belum tahu pasti apakah anak tersebut disekap pamannya di bangunan kosong itu sebelum istrinya masuk rumah sakit atau sesudahnya. Pelaku sendiri ternyata memiliki empat orang anak. Seharusnya pelaku tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap anak ini," terang Erry.

"AK dan RHM memang dirawat oleh Suryanto bersama dengan istri dan 4 orang anaknya, sejak kedua orangtua AK dan RHM memutuskan untuk bekerja di Timor Leste," kata Erry menambahkan.

Baca juga: Diduga Ditelantarkan Pamannya, 2 Bocah Ditemukan Menangis dan Kelaparan

Sebelumnya AK dan RHM ditemukan dalam keadaan lusuh dan kelaparan di bangunan kosong samping rumah pamannya sendiri di perumahan Central Park, Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 21.00 WIB malam tadi, Kamis (23/8/2018).

AK dan RHM pertama kali ditemukan warga sekitar bernama Yuli. Selanjutnya dua bocah itu dibawa ke kediaman perangkat RT dan kemudian dilaporkan ke polisi.

Sampai saat ini, AK dan RHM masih mendapatkan perawatan dokter anak RSUD Embung Fatimah.

Kompas TV Polisi yang memukul perempuan itu kini dicopot dari jabatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com