Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Tim SAR Evakuasi Korban Kecelakaan Pesawat Dimonim di Gunung Menuk

Kompas.com - 12/08/2018, 18:17 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Namun, para personel tim SAR seakan melupakan lelah yang mereka rasakan setelah menemukan salah seorang penumpang bernama Jumaidi, yang masih berusia 12 tahun dalam kondisi selamat.

Korban ditemukan dengan kondisi cidera bahu kiri, paha kiri dan kanan serta tulang belakang.

Kapten Inf Aprin segera memerintahkan tim SAR untuk memprioritaskan evakuasi korban selamat dengan segera.

"Saya menyadari bahwa kondisi korban yang masih anak-anak ini memerlukan penanganan medis yang segera. Selain itu, korban perlu segera kita evakuasi agar dia tidak terlalu lama melihat kondisi korban lainnya. Ini bisa menimbulkan trauma yang berkepanjangan, bagi korban selamat," kata dia.

Tim SAR segera melaksanakan proses persiapan evakuasi terhadap korban yang selamat dan meninggal dunia serta mengamankan kotak hitam (black box) dan GPS.

Selanjutnya, kotak hitam dan GPS dibawa anggota SAR dari Polres ke Kampung Okatem untuk diserahkan kepada Polres Pegunungan Bintang.

Proses evakuasi korban selamat berjalan tidak mudah. Kondisi medan yang menurun, curam dan licin, menjadi tantangan terberat bagi tim evakuasi.

Baca juga: Pesawat Dimonim Air Ditemukan, Seorang Anak Selamat

"Kondisi korban yang mengalami patah tulang tentu sangat riskan bila terlalu sering mendapat goncangan. Sehingga, gerakan para pembawa tandu darurat harus penuh hati-hati," tutur dia.

Selama perjalanan, anggota tim SAR terus menghibur dan memberikan semangat kepada Jumaidi untuk terus bertahan sampai tiba di Kampung Okatem.

Selama proses evakuasi terlihat jelas kekompakan tim SAR yang terdiri dari TNI, Polri, pemda dan masyarakat relawan.

Mereka berganti-gantian membawa tandu untuk mengatasi medan yang sangat menantang.

Korban selamat akhirnya tiba di RSUD Oksibil sekitar pukul 12.40 WIT. Tidak lama setelahnya, tim SAR berhasil mengevakuasi seluruh korban meninggal ke rumah sakit yang sama.

"Saya telah menerima laporan beserta dokumentasi baik foto dan video proses evakuasi korban. Saya merasa bangga dan haru dengan perjuangan seluruh personel Tim SAR yang terlibat. Memang dalam kondisi seperti itu, dibutuhkan perencanaan yang matang dan kecepatan bertindak. Terlambat sedikit, hasilnya bisa berbeda," kata Pangdam 17 Cenderawasih, Mayjen TNI George E Supit.

Baca juga: Pesawat Dimonim Ditemukan Jatuh di Gunung Menuk

Hingga kini belum diketahui penyebab pasti jatuhnya pesawat. Sementara 8 korban meninggal dunia, direncanakan akan diserahkan ke pihak keluarga, Senin (13/8/2018).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com