Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Embun Upas Selimuti Dieng, Petani Kentang Merugi

Kompas.com - 07/08/2018, 17:21 WIB
Mela Arnani,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

DIENG KOMPAS.com - Fenomena embun upas atau embun es di Pegunungan Dieng, Jawa Tengah belakangan ini membuat beberapa jenis tanaman mati.

Kepala UPT Dieng Aryadi Darwanto mengatakan, suhu di Dieng sempat mencapai minus 8 derajat Celcius. 

Ia menjelaskan, terbentuknya embun upas menyebabkan keringnya daun dan batang pada tanaman.

Baca juga: Embun Upas Turun Lagi, Ada Bunga Kristal di Dieng

"Untuk tahun ini suhu Dieng menyentuh angka minus 8 derajat, untuk tanaman muda otomatis mati. Sekarang tanamannya kering," kata Aryadi kepada Kompas.com, Selasa (7/8/2018).

 

Bunga Panca Warna yang kering di Dieng akibat fenomena embun upas.Dok. Aryadi D. Bunga Panca Warna yang kering di Dieng akibat fenomena embun upas.
Untuk jenis tanaman yang kering akibat fenomena alam ini antara lain kentang, bunga panca warna, bunga terompet, serta carica.

Tanaman yang tahan, tambah Aryadi, adalah cemara, janda merana, kayu putih, dan puspa.

Dan yang paling mengkhawatirkan adalah kualitas kentang siap panen menurun akibat  embun upas ini. 

"Kentang yang siap panen kualitasnya menurun dikarenakan suhu minus yang menyebabkan adanya bercak coklat di bagian daging kentang tersebut," ujar Aryadi berdasarkan keterangan petani.

Luas kerusakan tanaman kentang ini mencapai beberapa hektar.

Aryadi menceritakan, pada Juli sering terjadi fenomena embun upas. Bahkan, terkadang embun upas muncul dalam satu pekan penuh.

Petani di Pegunungan Dieng sebenarnya sudah melakukan berbagai cara untuk menangkal embun upas dengan memasang paranet.

Paranet tersebut dipasang di atas ladang, tapi cara tersebut hanya dapat menangkal embun upas yang tipis.

Jika embun upas terlalu tebal, paranet tak mampu menangkal embun beku itu sehingga tanaman masih terdampak.

Seorng petani kentang Dieng, Riyadi menjelaskan, dampak terhadap tanaman kentang tergantung ketebalan embun upas itu.

Tahun ini, fenomena embun upas termasuk parah, menyebabkan rusaknya tanaman kentang hingga ke batangnya.

Baca juga: Cerita Mereka yang Baru Pertama Kali Menyaksikan Embun Es di Dieng

"Jadi begini, kalau datangnya (embun upas) kecil itu cuma daunnya (yang terdampak). Tapi tahun ini memang tebal jadi sampai ke batangnya (kering)," kata Riyadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/8/2018).

Seperti diketahui, embun upas yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Pegunungan Dieng.

Embun upas biasanya terjadi di Dieng ketika puncak musim kemarau datang di sepanjang Juli-Agustus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com