PALOPO, KOMPAS.com - Sumia alias Ne Lettua, (53), narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Palopo, Sulawesi Selatan, meninggal dunia, Selasa (31/7/2018) dini hari.
Sumia meninggal diduga akibat sakit yang sudah lama dideritanya. Diketahui, Sumia merupakan napi yang dipindahkan dari Lapas Tana Toraja.
Kepala Lapas Kelas IIA Kota Palopo, Indra Sofyan mengatakan, Sumia meninggal karena sakit maag yang diderita selama bertahun-tahun.
Sebelumnya, pada pukul 23.30 Wita, Sumia mulai kejang-kejang dan membuat rekan sebloknya panik. Kemudian rekan Sumia memanggil petugas lapas untuk segera menangani.
"Saat itu pula pegawai lapas membawa almarhum ke poliklinik yang ada di lapas. Karena keterbatasan alat, perawat di poliklinik lapas menganjurkan agar dirujuk ke RSU Rampoang. Sekitar pukul 00.15 Wita, saat dibawa menggunakan mobil operasional lapas, Sumia sudah lebih dulu meninggal sebelum tiba di UGD RSU Rampoang,” kata Indr, Selasa (31/7/2018).
Baca juga: Napi Kendalikan Bisnis Narkoba Asal China, Ini Kata Kalapas Pekanbaru
Kata Indra, Sumia menjalani sisa masa tahanan 8 hari lagi, tetapi Tuhan berkehendak lain.
“Tanggal 8 Agustus 2018 ini dia sudah dinyatakan bebas,” lanjutnya.
Indra menceritakan, almarhum Sumia pada Senin (30/7/2018) masih sempat mengurus kebun yang ada di lapas sekitar pukul 14.00 Wita. Dua jam kemudian, yakni sekitar pukul 16.00 Wita, almarhum bersama rekan-rekannya masuk ke masing-masing blok.
“Petang jelang malam, yang bersangkutan masih sempat bercanda dengan teman satu bloknya. Bahkan, ketika almarhum bakar-bakar jagung, sempat terucap dimulutnya dengan bahasa, 'ini adalah jagung terakhir yang saya makan',” tutur Indra.
Rekan-rekan sebloknya tidak ada yang menyangka bahwa kalimat tersebut merupakan tanda almarhum akan meninggal.
Baca juga: Menkumham: Napi Koruptor Akan Dikirim ke Daerah, Bukan Nusakambangan
Lapas Kelas IIA Kota Palopo menyerahkan jenazah Sumia kepada pihak keluarga di Makale Toraja.
"Jenazah sudah kami serahkan ke pihak keluarga di Makale, dan pihak keluarga di sana telah menerima dengan ikhlas. Kami juga memberikan santunan kepada keluarga almarhum dan mengucapkan turut berbelasungkawa,” ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.