Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Kediri Jajaki Ekspor Daun Ketumbar ke Taiwan

Kompas.com - 04/07/2018, 07:27 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Sekelompok petani di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tengah menjajaki pasar internasional untuk memasarkan hasil sawahnya.

Salah satunya adalah komoditas daun ketumbar yang diekspor ke Taiwan.

Supriyono alias Gono (58), salah seorang petani mengungkapkan, saat ini ketumbar yang ia tanam sudah mulai memasuki masa panen. Hasilnya langsung dikemas untuk dikirim ke luar negeri melalui agen.

Hanya saja, sambung dia, yang diekspor bukan ketumbar dalam bentuk bijinya. Melainkan daun ketumbar segar untuk keperluan sayuran.

"Kami berkesempatan untuk ekspor," ujar Gono, Selasa (3/7/2018).

Baca juga: Kemenhub: Kapal Feri Lestari Maju Sengaja Dikandaskan, Bukan Tenggelam

Pengiriman itu, sambung petani asal Dusun Mipitan, Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten ini merupakan pengiriman perdana untuk pasar luar negeri.

Begitu juga dengan jenis tanamannya, ketumbar, juga pertama kalinya dia menanam.

Gono mengungkapkan, dia mulai melirik tanaman ketumbar karena menganggap prospeknya cerah dan penanaman yang mudah. Sebelumnya, dia membudidayakan tanaman sayur lainnya seperti sawi dan cabe.

"Daun ketumbar masa panennya hanya 40 hari," ungkapnya.

Selain itu, perawatan penanamannya juga cukup mudah dan murah jika dibanding sayuran lainnya. Untuk ketumbar keperluan ekspor ini malah tidak memerlukan pupuk kimia karena organik.

Hanya saja, dibutuhkan perhatian lebih terutama penanganan rumput dan gulma yang bisa mengancam tanaman.

"Kalau hama yang lain tidak ada, mungkin takut sama bau ketumbar," ungkapnya.

Baca juga: Kembali Setelah Hilang 18 Bulan, Nining Akan Dikonsultasikan ke Dokter Kejiwaan

Penanaman ketumbar di Kediri, kata Gono, baru dibudidayakan 5 petani. Dari jumlah tersebut hanya 2 petani yang berhasil hingga ekspor karena kualitas panenan.

Untuk ekspor, setiap satu kilogram daun ketumbar dari petani bernilai Rp 4.000.

Luas lahan garapan Gono setengah hektar. Untuk tanah seluas ini, dia mampu menghasilkan 6 ton daun ketumbar.

"Biaya produksi sekitar Rp 6 juta," ucapnya.

Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Adi Setiyadi mengatakan, kualitas tanah pertanian di Kediri cukup bagus karena berasal dari material vulkanis.

Itu pula yang menyebabkan potensi untuk tanaman sayur mayur cukup tinggi.

"Tanahnya bagus karena unsur kandungan material vulkanis," ujar Adi.

Selain daun ketumbar, beberapa komoditas yang mulai dikirim ke luar negeri dengan cara ekspor adalah buah sirsak dan mengkudu.

Kompas TV Di tengah pemerintah yang gencar ekspor kopi, petani kopi di Jember, Jawa Timur justru kesulitan mendapatkan pupuk dan bibit kopi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com