Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Singgung Dukun Palsu Saat Beri Tanggapan Kehidupan Beragama dan Pancasila

Kompas.com - 22/06/2018, 21:21 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Kompas TV Sepekan jelang pemungutan suara Pemilihan Gubernur Jawa Tengah, KPU menggelar debat ketiga Pilkada Jawa Tengah.

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasangan calon Gubernur Jawa Barat nomor empat, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, menyinggung soal perbuatan hoaks, yakni pembuatan video dukun palsu di pemilihan gubenur Jawa Barat.

Perbuatan fitnah tersebut bagi pelakunya tak menandakan orang yang hidup beragama.

"Dalam ajaran Islam diajarkan kita untuk mencintai sesama muslim. Menjadi kekuatan hari ini adalah bagaimana kita beragama dengan baik, bukan malah membuat video hoaks dukun palsu. Bahkan di Sunda diajarkan silih asih, silih asah dan silih asuh," jelas Dedi saat memberikan tanggapan kehidupan beragama dan Pancasila di debat kandidat terakhir Pilgub Jabar, Jumat (22/6/2018).

Sebelumnya, Endang (75), seorang kakek mengakui telah dibayar menjadi dukun dadakan oleh sekelompok orang untuk direkam video yang diduga kampanye hitam kepada pasangan nomor urut empat di Pilgub Jabar, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Pengakuannya itu setelah dirinya kaget dimintai keterangan tim sukses nomor empat dan merasa bersalah karena disuruh oleh tim sukses pasangan lain di Pilgub Jabar.

Kakek renta yang kesehariannya sebagai pengantar wisata ziarah di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, itu merupakan warga asli setempat.

"Saya disuruh beberapa orang warga Kota Bandung untuk jadi dukun dadakan dan dibayar Rp 200.000. Mereka mengaku tim sukses pasangan lain, tapi saya disuruh menyebut mendukung pasangan Deddy-Dedi di gua yang sudah banyak sesajen sambil direkam," jelas Endang saat ditemui di kediamannya, Minggu (17/6/2018).

Baca juga: Kakek Ini Mengaku Dibayar Jadi Dukun Dadakan untuk Kampanye Hitam di Pilgub Jabar

Endang menuturkan, awal mula dia bertemu dengan beberapa orang yang membayarnya di sebuah penginapan tak jauh dari rumahnya.

“Awalnya bertemu sama beberapa orang yang bukan pendukung Pak Deddy-Dedi itu di penginapan milik tetangga. Gak jauh dari sini. Mereka bilangnya mau ziarah dan minta saya antar. Ya sudah, saya antarkan,” tambah dia.

Seusai rombongan tersebut sampai di sebuah gua di Pantai Jayanti, mereka meminta Endang untuk menjadi dukun dadakan. Ternyata, mereka sudah menyiapkan bunga rampai, kemenyan dan kepala kambing untuk melakukan ritual. Dirinya pun disuruh memakai Iket hitam dan pakaian pangsi yang telah disiapkan oleh mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com