BANDUNG, KOMPAS.com - Praktik levering listrik masih menjadi masalah di Jawa Barat. Levering listrik biasanya dilakukan oleh warga yang belum mendapatkan sambungan listrik.
General Manajer PT PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana mengatakan, rasio elektrifikasi listrik di Jabar mencapai 98,78 persen.
"Hanya tiga kabupaten yang rasio elektrifikasinya berada di angka 90 persen, yakni Kabupaten Tasik, Pangandaran, dan Indramayu. Sisanya di atas 90 persen," ujar Iwan di Bandung, Rabu (6/6/2018).
Sebenarnya, mereka yang belum memiliki sambungan listrik bukan berarti tidak teraliri listrik. Sebagian besar tetap teraliri listrik dengan cara menyantol (levering).
"Levering ini problem buat PLN dan masyarakat. Sebenarnya itu tindakan ilegal, tapi kita tidak bisa begitu saja menindak," ungkapnya.
Baca juga: Sebelum Mudik, Jangan Lupa Cek Aliran Listrik dan Gas di Rumah Anda...
PLN, sambung Iwan, lebih memilih melakukan pendekatan. Seperti di Sumedang. Terdapat 5.000 warga yang melakukan levering.
Namun dengen pendekatan, sebanyak 1.000 orang melakukan pemasangan baru.
"1.000 warga sudah dinormalkan (pemasangan sambungan listrik) dengan cara cicil. Karena levering itu bahaya terhadap kebakaran," tuturnya.
Iwan menjelaskan, masyarakat inginnya mendapatkan sambungan listrik gratis. Karena itu pihaknya mengeluarkan banyak promo dan bekerjasama dengan pemda.