Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Depresi, WNA Singapura Nekat Sayat Tangan dan Kakinya

Kompas.com - 31/05/2018, 17:07 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Zainal Bin Mohamad Noor (57), Warga Negara Asing (WNA) Singapura, dilarikan ke Puskesmas Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (30/5/2018) sekitar pukul 12.30 WIB. 

Pria paruh baya ini dilarikan ke puskesmas setelah mencoba mengakhiri hidupnya.

Ia menyayat tangan dan kakinya dengan pisau serta gunting yang ada dikediamannya di Perumahan Tiban Koperasi.

Fandi, seorang saksi mengatakan, kejadian ini pertama kali diketahui Silvester Sukatno, warga Perumahan Tiban Koperasi.

Baca juga: Tangis Dedit Pecah Setelah Sadar Jasad di Hadapannya Adalah Anak dan Istrinya

 

Saat itu, Silvester melihat korban keluar dan duduk di depan rumah dengan bersimba darah.

"Saat itu Silvester mendekati dan kaget melihat sekujur tubuh korban bersimbah dara. Saat itulah Silvester berteriak dan meminta tolong," ungkap Fandi, Kamis (31/5/2018).

Tidak mau menunggu lama, warga langsung membawa Zainal ke Rumah Sakit BP Batam Sekupang untuk medapatkan pertolongan pertama.

"Saat ini kondisi korban sudah mulai membaik. Luka sayatan di tangan dan kaki sudah dijahit dan korban masih dalam peristirahatan," tutur Fandi.

Marokhim, tetangga korban yang ditemui di RS BP Batam mengatakan, korban tinggal seorang diri. Sementara keluarganya berada di Singapura.

"Kami juga tidak tahu apa permasalahan sebenarnya, hingga Zainal nekat mengakhiri hidupnya dengan menyayat tangan dan kakinya," bebernya.

Baca juga: Polisi di Jambi Diduga Anut Ideologi Terorisme, Ini Kata Kapolresta

Ia mengungkapkan, Zainal sudah sadar, namun belum bisa diajak komunikasi.

"Sampai saat ini belum ada pihak keluarganya yang datang, namun kami para tetangga sudah memberitahukan kejadian ini kepada keluarganya yang berada di Singapura," ungkapnya.

Kapolsek Sekupang, Kompol Oji yang dikonfirmasi membenarkan kejadian ini. Namun Oji belum mengetahui motif WNA Asal Singapura ini ingin mengkhiri hidupnya.

"Dugaan kami ada masalah keluarga, namun pastinya kami masih menunggu kondisi korban membaik baru melakukan pemeriksaan," singkat Oji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com