Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiskinan di Jabar Tinggi, Hasanuddin Ingat Wasiat Sunan Gunung Jati

Kompas.com - 30/05/2018, 19:16 WIB
Putra Prima Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat Tubagus Hasanuddin bertemu dengan masyarakat Karang Anyar, Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.

Dalam Pertemuan itu, ia mengungkapkan angka kemiskinan di Jawa Barat yang mencapai 8,71 persen atau sekitar 4 juta lebih menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2017.

 

Melihat kenyataan tersebut, pria yang akrab disapa Kang Hasan ini mengaku teringat pesan Sunan Gunung Jati untuk terus memelihara tajug atau masjid dan orang miskin.

"Saya akan pegang terus wasiat Sunan Gunung Jati yakni titip tajug lan fakir miskin,” ungkap Hasan, Rabu (30/5/2018) sore.

Baca juga: Blusukan Ke Subang, Hasanuddin Pastikan Petani Bisa Akses Permodalan

Hasan menambahkan, pesan dari Wali Songo yang memiliki nama lain Sultan Syarief Hidayatullah tersebut bisa direalisasikan melalui berbagai program yang mampu menyejahterakan serta mengangkat harkat dan martabat hidup fakir miskin.

"Bisa melalui pelayanan kesehatannya yang dipermudah atau pemberian lapangan kerja," tuturnya.

Menurut dia, rakyat miskin mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan yang prima dari pemerintah baik pelayanan kesehatan, pendidikan yang terjamin, serta lapangan pekerjaan untuk melanjutkan kehidupan.

"Itu semua tanggung jawab pemimpin dan negara. Jangan ada istilah wong miskin tidak boleh sakit karena tidak mampu bayar," ucapnya.

Baca juga: Bayi Dilempar dari Lantai 2 dalam Kebakaran Rumah Kos yang Tewaskan 8 Orang

Hasan menambahkan, pesan Sunan Gunung Jati yang tak kalah penting yakni memelihara tajug atau masjid yang juga diartikan sebagai tempat untuk menimba ilmu keagamaan seperti madrasah dan pesantren.

Untuk mewujudkan hal tersebut, dia bersama pasangannya Anton Charliyan telah menyiapkan program Rp 1 tiliun per tahun untuk kepentingan pembangunan pondok pesantren.

Selain itu, dana tersebut digunakan untuk kegiatan pendidikan keagamaan, termasuk di dalamnya, tempat ibadah, insentif guru ngaji, hingga marbot masjid.

"Pesantren atau madrasah itu tempat untuk mendidik akhlak generasi bangsa yang akan terus kita dorong untuk maju dan berkembang," pungkasnya.

Kompas TV Bagaimana hasil survei Litbang Kompas tentang elektabilitas pasangan calon di Pilgub Jawa Barat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com