Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Ledakan, Penumpang Kapal Labitra Adinda Panjat Pagar Selamatkan Diri

Kompas.com - 17/05/2018, 20:18 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ahmad Jazuli (59) salah satu penumpang KMP Labitra Adinda yang terbakar di Selat Bali, Kamis (17/5/2018), mengaku sempat mendengarkan ledakan keras.

Ledakan tersebut berasal dari mesin kapal yang berada di sebelah kanannya. Saat itu, ia beserta istri dan empat keluarga lainnya menuju Denpasar untuk melayat kerabatnya yang meninggal. 

Saat ledakan terjadi, ia sedang beristirahat di dalam mobil pribadi. Sedangkan empat anggota keluarga lainnya berada di ruang penumpang di bagian atas kapal.

"Saat mendengar ledakan saya langsung keluar mobil dan kaget api sudah sangat tinggi," ujar Jazuli kepada Kompas.com, Kamis (17/5/2018).

"Saat itu hanya saya dan beberapa kru kapal yang ada di bawah. Mau naik ke atas nggak mungkin karena tangga menuju ke atas sudah ketutup api," tambahnya.

Baca juga: Kapal Bermuatan Kendaraan, 30 Penumpang dan Kru Terbakar di Selat Bali

Ia dan beberapa kru kemudian naik ke bagian atas kapal dengan memanjat pagar kapal dan meloncat ke bagian atap truk untuk mencapai bagian atas agar bisa dievakuasi.

"Di dalam kapal sudah penuh asap tebal. Saya dan beberapa kru panjat pagar kapal lalu loncat dari atas truk itu naik ke atas," jelasnya.

Dalam keadaan panik, Jazuli masih sempat menghubungi beberapa rekannya yang ada di darat untuk meminta bantuan dan memberi tahu kalau kapalnya terbakar.

"Saya ada yang kenal teman polisi, saya telpon langsung. STNK mobil, kunci, dompet sudah saya masukkan ke dalam kresek lalu saya kantongi untuk jaga-jaga hal terburuk menimpa saya," bebernya.

Sementara itu, Elly, istri Jazuli mengaku, saat ledakan terjadi dia baru 15 menit berada di ruang tunggu penumpang. Sebelumnya dia bersama suaminya menunggu di dalam mobil.

"Saya kepingin buang air kecil jadi naik ke atas. Karena nggak nemu kamar mandi akhirnya duduk di dalam ruangan penumpang. Baru dengarkan dua lagu di tv ada suara ledakan," jelasnya.

Baca juga: Ketika Risma Tiba-tiba Bersujud di Kaki Anggota Takmir Masjid

Saat akan di evakuasi, Elly mengaku sempat panik karena suaminya tidak terlihat dan masih ada di bawah.

Ia kemudian melihat suaminya loncat di atas truk kemudian Elly melemparkan life jacket ke suaminya yang ada di bawah.

"Kami dipasangkan life jacket oleh kru kemudian saya minta lagi saya lempar ke suami yang ada di bawah. Saya tidak bisa bayangkan kalau tadi di bawah gimana cara menyelamatkan diri. Pasti susah loncat di atas truk sama manjat pagar," katanya dengan suara gemetar.

Dia juga sempat mengkhawatirkan kondisi adik iparnya yang hamil 3 bulan. "Tapi alhamdulillah selamat nggak ada yang luka. Walaupun masih shock," katanya.

Dia dan beberapa penumpang kemudian dievakuasi ke KMP Karya Maritim II, sementara kru kapal dievakuasi menggunakan kapal karet milik Basarnas dan Polair.

Dalam keadaan terbakar, KMP Labitra Adinda ditarik KMP Karya Maritim II ke Pantai Bulusan untuk mempermudah pemadaman api.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya Tidak Diakui Keluarganya

Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan laut tersebut. Sebanyak 30 orang yang terdiri dari 12 penumpang dan 18 kru kapal berhasil diselamatkan.

"Untuk penyebab kebakaran masih akan kita selidiki. Kita sekarang fokus untuk pemadaman api yang kita lakukan dari laut dan juga darat," jelasnya.

Sementara kendaraan yang terdiri dari 5 truk, 5 tronton, dua sepeda motor serta beberapa mobil pribadi masih berada di dalam kapal.

KMP Labitra Adinda berangkat dari pelabuhan Gilimanuk Bali menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Saat akan bersandar ke pelabuhan yang berjarak 200 meter dari bibir pantai, mesin kapal meledak dan mengeluarkan api yang cukup besar.

Pemadam kebakaran butuh waktu 3 jam lebih untuk memadamkan api di bagian atas kapal. 

Kompas TV Sementara itu, enam kru kapal yang menurut saksi mata selamat juga belum diketahui keberadaannya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com