Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2018, 22:56 WIB
Rosyid A Azhar ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com –  Dua orang ditahan Kejaksaan Tinggi Provinsi Gorontalo atas dugaan korupsi proyek pengadaan air baku dan jaringannya senilai Rp 16 miliar.

Keduanya adalah Ventje Yunus Abbas, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Juprianto Pasue,  direktur CV Sinar Bintang Surya Aditya sebagai kontraktor.

“Keduanya kami tahan atas kasus dugaan tindak pidana korupsi di Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWS) II Gorontalo pada proyek pengadaan pipa di desa Longalo senilai Rp 16 miliar tahun 2015,” kata Firdaus Dewilmar, kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Kamis (22/3/2018).

Keduanya ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani serangkaian pemeriksaan yang panjang.

Menjelang malam, dari ruang pemeriksaan Ventje dan Juprianto langsung dimasukkan ke mobil tahanan yang sudah disiapkan sejak sore di depan. Keduanya menundukkan kepala sambil berlindung di balik tubuh staf kejaksaan yang membawanya keluar ruang.

Baca juga : Dugaan Korupsi Pelepasan Aset Tanah, Mantan Bupati Nagekeo Ditahan

Menurut Firdaus, berdasarkan temuan dan bukti penyidikan terkait perkara ini, Kejaksaan Tinggi menemukan adanya penyimpangan proyek, terutama pada pengadaan pipa.

“Banyak temuan di pengadaan pipa, spesifikasinya diturunkan,” kata Firdaus Dewilmar.

Baca juga : Tersangkut Korupsi, Kepala Dinas Perindustrian Lhokseumawe Ditahan Kejaksaan

Akibat penurunan spesifikasi pipa dan temuan lainnya, negara dirugikan Rp 5 miliar. 

Kompas TV KPK terus memburu pejabat daerah yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan korupsi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com