Perkembangannya, pada Selasa (20/3/2018) malam sekitar 40 warga RT 3 RW 5, Desa Dersalam mulai menderita mual, pusing dan muntah bersamaan setelah menyantap makanan, isi dari bingkisan hajatan itu. Puncaknya, mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas Bae dan RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk mendapatkan perawatan intensif.
Seorang korban keracunan, Nazril masih terbaring lemas di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Rabu (21/3/2018). Bocah berusia 8 tahun itu semula mengalami demam tinggi disertai muntah dan diare setelah menyantap nasi dari hajatan itu.
"Minggu malam anak saya makan nasi bancaan dari tetangga. Namun mendadak pada Senin malam mengalami panas, mual, dan diare. Setelah dibawa ke dokter, katanya anak saya ini keracunan makanan dan dikasih obat. Selasa malam, saya bawa ke rumah sakit karena kondisi kesehatan semakin memburuk. Kini sudah mulai membaik," kata Ibunda Nazril, Erna (30).
Baca juga : Puluhan Orang Keracunan saat Hajatan Nikah di Bandung
Diselidiki
Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning membenarkan, kasus keracunan massal warga RT 3 RW 5, Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, tersebut. Saat ini, sambung dia, kepolisian masih berupaya mendalami kasus tersebut.
"Kami dapat informasi pada Selasa malam. Dari keterangan para korban keracunan, mereka mengalami mual, muntah dan pusing setelah makan nasi bancaan dari tetangganya itu. Kami masih uji sampel makanan tersisa serta periksa saksi-saksi," terang Agusman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.