Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah TKI Ida 9 Tahun Hilang Komunikasi dengan Sang Ibu

Kompas.com - 03/03/2018, 08:42 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Theresia Sose mengaku, keberangkatan anaknya tanpa sepengetahuan dia dan keluarganya.

Menurut Theresia, dia baru tahu bahwa Petronela bekerja di Malaysia, setelah mendapat kabar dari rohaniwan bahwa anak mereka kembali melalui bandara El Tari Kupang.

"Saya minta terima kasih kepada pihak KJRI dan rohaniwan yang berhasil memulangkan anak saya dalam kondisi sehat,"kata Theresia.

Tidak Izin Orang Tua

Sementara itu Ida Nahak mengisahkan, dia direkrut oleh PT Putera Jabung Perkasa yang beralamat di Kupang, tanpa izin orangtuanya pada Mei 2009.

“Setelah diambil dari kampung saya dibawa ke Kupang dan diberangkatkan ke Jakarta selama dua bulan, selanjutnya dikirim ke Malaysia,” ungkap Ida.

Di Malaysia lanjut Ida, dirinya bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah seorang pengusaha bernama Tante Poh.

Sembilan tahun bekerja, Ida dilarang majikannya untuk menghubungi siapapun termasuk orang tuanya. Selain itu, permintaan cuti pun tak pernah disetujui majikan.

“Saya tidak pernah telepon orangtua apalagi kirim uang karena saya dilarang. Mau keluar juga selalu dijaga ketat majikan,” katanya.

Beban kerja yang berat, membuat Ida sering jatuh sakit. Meski demikian, dia tak diizinkan untuk istrahat.

“Yang paling menderita itu setiap hari saya angkat makanan anjing dengan berat 18 kilogram antar ke toko makanan anjing milik majikan,”kata Ida.

Kini Ida berhasil lolos dari cengkraman majikan galak dan kembali bertemu keluarganya. Namun, gaji selama sembilan tahun bekerja hingga kini belum diketahuinya.

“Kata majikan dia sudah buka rekening atas nama saya dan sudah transfer uangnya. Saat saya tanya jumlah uang, saya malah dimarahi,”ucap Ida.

Ida pun berharap agar semua hak-haknya selama ia bekerja di Malaysia, bisa ia terima.

Ida Nahak alias Petronela Nahak, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Asumanu, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Penang, Malaysia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com