LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh menyurvei kawasan Sungai Tanjung Lipat, Desa Peunaron Baru, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur.
Survei itu dilakukan setelah sehari sebelumnya, seorang warga Asri diterkam buaya saat korban sedang mandi di sungai tersebut.
Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Sapto Aji Prabowo yang dihubungi Kompas.com, Kamis (1/3/2018), menyebutkan, ia telah menginstruksikan timnya untuk melihat kondisi sungai dan menghimpun informasi tentang peristiwa manusia diterkam buaya itu.
“Informasi awal yang kita peroleh, itu warga mandi jam 03.00 WIB dini hari. Artinya, itu jam di mana buaya sedang sangat reaktif terhadap lingkungan sekitarnya. BKSDA akan melakukan peninjuan sungai itu,” sebutnya.
Selain itu, sambungnya, peristiwa itu menjadi kasus kedua dalam sepekan terakhir buaya menerkam manusia. “Di Pulau Bayak, Aceh Singkil juga ada kejadian yang sama,” sebutnya.
Baca juga : Seorang Warga Aceh Timur Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai
BKSDA, sambung Sapto, akan memutuskan apakah penting dilakukan evakuasi terhadap buaya itu atau tidak.
“Namun, evakuasi ini solusi akhir. BKSDA mengimbau agar masyarakat waspada di kawasan sungai yang sudah diketahui ada buayanya. Ini terpenting, harus ekstra waspada,” sebutnya.
Baca juga : Sengaja Direkam, Anak Anjing yang Masih Hidup Dilempar untuk Santapan Buaya
Seperti diberitakan sebelumnya, Asri, diterkam buaya saat mandi di Sungai Tanjung Lipat, Desa Peunaron Baru, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur. Tangan dan ketiaknya mengalami luka parah dan kini dirawat intensif di Rumah Sakit Zubir Mahmud, Kabupaten Aceh Timur.