Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Puluhan Batu Bertumpuk di Sukabumi Terungkap

Kompas.com - 01/03/2018, 11:49 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Warga mencoba membuat

Setelah mengetahui pembuatnya warga desa tetangga yang dibatasi Sungai Cibojong, masyarakat setempat percaya bahwa pembuatan puluhan batu bersusun itu bukan mistis. Mereka ingin melestarikan aktivitas tersebut sebagai salah satu kegiatan seni.

Bahkan tidak sedikit di antara warga, berusaha mencoba-coba membuat tumpukan batu secara bersusun di aliran sungai yang berhulu di Gunung Salak itu.

''Saya juga sudah bisa. Hanya saja tidak secepat Rahmat. Padahal baru hari ini saya nyoba, waktu penemuan pertama tidak mencoba. Semua orang pasti bisa,'' pungkas Apih panggilan akrab Apet.

Saat ditemui Kompas.com di rumah orangtuanya, Rahmat Apandi mengakui puluhan batu bertumpuk yang ditemukan Kamis (1/2/2018) lalu dan sempat menghebohkan itu memang dibuat oleh dirinya seorang diri.

''Inspirasi mendadak saja. Saat itu mau mencari rongsokan tapi nggak ada," ujar Amat panggilan akrabnya saat berbincang dengan Kompas.com didampingi kedua orangtuanya dan beberapa anggota keluarganya, Rabu sore.

Menurut Amat, pembuatan puluhan batu bertumpuk baik yang pertama dan terakhir pada Senin (26/2/2018) dan Selasa (27/2/2018) itu dilakukan pagi hari. Pembuatan batu bersusun tidak lama. 

''Mengisi waktu senggang saja, sambil mencari rongsokan lalu dijual ke tetangga. Saya ingin mendapatkan uang yang halal," ucap pemuda lulusan Madrasah Aliyah (MA) Al Hudabiyah, Cidahu, ini menjelaskan.

''Waktu dipergoki warga kemarin, saya juga kaget. Membuat batu bersusun ini bukan untuk menghebohkan. Ini murni seni," sambung Amat, yang pernah duduk di bangku SMK Teknika Cisaat Jurusan Otomotif.

(Baca juga: Pembuat Tumpukan Batu di Sukabumi Akan Diberi Penghargaan)

Pemuda berambut panjang sepinggang ini mengaku memiliki cita-cita, yakni membuat atau menyusun batu bertumpuk sepanjang aliran sungai. "Inginnya sih terus membuatnya ke muara," aku Amat.

Pada kesempatan itu, Amat juga menyatakan bisa membuat batu bersusun secara spontan dan otodidak. "Tidak bergabung dengan komunitas," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com