Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Depresi, Seorang Ibu Konsumsi dan Edarkan Sabu

Kompas.com - 21/02/2018, 22:38 WIB
Fitri Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - LY (27), ibu rumah tangga asal Pagesangan, Kota Mataram, mengkonsumsi sekaligus mengedarkan sabu. Hal itu dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari karena sang suami lama menganggur.

LY mengaku baru pertama kali menjalankan bisnis haram itu. Ia merasa nyaman setelah ikut mengonsumsi sabu yang juga diedarkannya. “Sedikit sih saya pakai, selebihnya saya jual untuk memenuhi kebutuhan saya dan anak sehari-hari,” tutur LY, Rabu (21/2/2018).

Ibu satu anak ini hanya bisa menunduk saat digelandang Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Kota Mataram.

“Hidup saya susah lantaran depresi. Tidak ada biaya untuk sehari-hari, apalagi anak saya butuh biaya untuk sekolah. Saya terpaksa cari uang dengan jual sabu," ungkapnya.

(Baca juga : Berasal dari China, Sabu 1,6 Ton Akan Diedarkan di Jakarta )

LY mengaku mendapatkan sabu dari bandar yang beroperasi di wilayah Karang Bagu, Kota Mataram. Cukup dengan menyodorkan senyumlah uang, sabu langsung diberikan tanpa banyak komunikasi ataupun bahasa sandi lainnya di lokasi itu.

“Saya tidak bicara apa-apa, sodorkan sejumlah uang barang saya dapat. Karena memang sebelumnya sudah ada yang beri tahu, saya mau barang,” kata LY.

Aparat kemudian mengamankan 0,35 gram sabu dari tangan tersangka LY. Begitu dilakukan tes urine, tersangka positif menggunakan narkoba. 

Sebelumnya, suami LY, DS (30) telah diamankan karena terlibat kasus yang sama. Kini keduanya diamankan di Polres Kota Mataram.

Aparat masih mengembangkan kasus yang menimpa ibu rumah tangga ini. Polisi akan melihat apakah LY harus menjalani hukuman di balik jeruji besi atau bisa menjalani rehabilitasi.

Kompas TV Dari perkembangan kasus sabu 1,6 ton di Batam. Polisi memastikan sabu asal Tiongkok ini akan dibawa ke Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com