Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Lahan Jadi Permukiman, Peternak Sapi Sulit Cari Rumput

Kompas.com - 07/02/2018, 21:17 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat asal Partai Golkar dan Demokrat, Dedi Mulyadi menerima keluhan para peternak sapi asal Desa Kahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (7/2/2018).

Salah satunya, Isah Khadijah (57), mengaku selama ini kesulitan mencari rumput untuk pakan sapi miliknya. Selama ini lahan bebas yang ditumbuhi tanaman liar seperti dulu di Lembang sudah sulit ditemukan karena sudah menjadi permukiman.

Bahkan, ia pernah mencari pakan rumput untuk ternak sapi perahnya sampai ke pedesaan di wilayah Purwakarta.

"Di sini sekarang susah rumput. Saya bahkan pernah sampai Kiarapedes, Purwakarta," keta dia saat bertemu Dedi Mulyadi.

Sambil menggendong keranjang pakan rumput, Isah mengaku setiap harinya membutuhkan sekitar 60 kilogram rumput. Kalau jumlah rumput tak terpenuhi dipastikan hasil produksi susu ternak sapinya akan jelek dan sedikit. Bahkan, kualitas susunya pun tak akan bagus dan biasanya kurang laku kalau dijual ke pengkulak pabrikan.

"Sudah biasa mengangkut 60 kilogram rumput sehari. Kalau kurang pakan, sapinya stres dan terkadang tidak mau diperah susunya," ujar Isah.

Baca juga : Kisah Perjuangan Hidup Pria Gagu Ini Bikin Bupati Purwakarta Menangis

Pemasaran hasil produksi pun dirasakan para peternak di wilayah itu telah sulit dibanding zaman dulu. Mereka pun meminta kepada pemerintah daerah untuk segera memberikan solusinya. "Selain pakan, sekarang menjualnya juga agak sulit," tambahnya.

Sebagai sesama profesi seorang peternak, Bupati Dedi pun berupaya memberi jalan keluar melalui program pemerintah Provinsi Jawa Barat jika nantinya terpilih di Pilkada Jabar.

Tiga solusi atas permasalahan ternak dipaparkan olehnya di hadapan para peternak di Lembang saat ini. Pertama, ladang tempat rumput tumbuh harus diperbanyak. Ini dapat dilakukan dengan cara membangun kerja sama lintas stakeholder. Pihak PTPN, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota melakukan penanaman rumput secara massif.

"Saya kira tidak akan merusak. Boleh juga anak-anak sekolah menanam rumput, mereka bisa punya lahan binaan," ujar dia.

Kedua, tentang penjualan hasil produksi. Dedi akan menerapkan programnya yang sudah dilaksanakan di Purwakarta, yakni siswa SD dan SMP diwajibkan mengonsumsi susu seminggu sekali.

Kebutuhan susu per minggu ini, menurut dia, dapat menjadi pasar yang menjanjikan bagi susu perah di Lembang.

"Kalau di Purwakarta itu kan setiap hari Jumat anak SD dan SMP dikasih susu gratis. Ke depannya bisa begini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota setempat membeli susu dari peternak, dibagikan secara gratis kepada mereka," ungkapnya.

Baca juga : Perjuangan Peternak Sapi di Tengah Krisis Air Bersih

Ketiga, hasil pemasaran produksi pun bisa dikelola oleh badan usaha milik desa. Mulai dari pendampingan intensif kepada para peternak sapi dari produksi susu sapi sampai ke penjualannya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan peternak sapi.

"Bisa juga diintensifkan badan usaha milik desa setempat untuk peningkatan kesejahteraan peternak. Saya sampai sekarang menjadi bupati sekaligus peternak sapi dan domba, jadi saya tahu permasalahannya dan bagaimana solusinya," pungkasnya.

Kompas TV Sapi ini menjuarai lelang dan dibeli pada angka Rp 125 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com