Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Guru Korban Penganiayaan Siswa di Sampang Diantar Ribuan Orang ke TPU

Kompas.com - 02/02/2018, 13:35 WIB
Taufiqurrahman

Penulis


SAMPANG, KOMPAS.com — Jenazah Ahmad Budi Cahyono, guru honorer SMAN 1 Sampang, yang meninggal karena dianiaya siswanya berinisial HI, diantar ribuan warga ke tempat pemakaman umum di Jalan Raya Piliang, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Pamekasan, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur, Jumat (2/2/2018).

Secara bergantian, warga dan guru mengusung keranda jenazah Ahmad Budi Cahyono. Orang yang mengantar ke lokasi pemakaman di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Syaiful Rahman dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Moh Jupri Riyadi.

Syaiful Rahman mengatakan, peristiwa pembunuhan guru oleh siswa di Sampang ini merupakan yang pertama di Indonesia dan di Jawa Timur. Kejadian ini diharapkan tidak terulang kembali di semua tempat.

“Saya sangat prihatin atas kejadian ini. Semoga ini yang terakhir kalinya,” ujar Syaiful Rahman.

Baca juga: Guru SMA di Sampang Meninggal Dianiaya Siswanya, Kini Pelaku Diamankan Polisi

Syaiful menambahkan, ke depan semua kepala sekolah harus mengawasi dan memantau setiap kelas. Dengan demikian, kepala sekolah bisa tahu kejadian di sekolahnya.

Selain itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur juga akan membuat program pengadaan kamera pemantau(CCTV) di setiap sekolah. Tujuan pengadaan program tersebut untuk memantau semua kegiatan di sekolah dan diharapkan bisa disetujui Gubernur Jawa Timur.

“Kepala sekolah bisa memantau apa saja yang terjadi di sekolahnya. Jangan ada lagi siswa menganiaya gurunya, juga tidak boleh lagi ada guru menganiaya siswanya,” ungkap Syaiful.

Sementara itu, di SMAN 1 Torjun, semua siswa dan guru pulang lebih awal dari jam biasanya. Mereka semua pergi ke rumah korban untuk ikut mengantarkan jenazah korban ke tempat pemakaman.

Kompas TV Kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan kembali terjadi. Kali ini kasus kekerasan dilakukan oleh guru sekolah yang kesal dengan murid lantaran melawan. Kini pelaku terpaksa harus berurusan dengan aparat Mapolresta Sidoarjo karena  melakukan penganiayaan kepada seorang murid kelas 10.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com