Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Asmat Akan Validasi Data Korban KLB

Kompas.com - 28/01/2018, 21:05 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba

Penulis

ASMAT, KOMPAS.com - Pemkab Asmat akan melakukan validasi data jumlah korban meninggal akibat Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk di daerah tersebut.

Sampai saat ini, korban meninggal akibat campak dan gizi buruk sudah mencapai 70 orang. Perinciannya, yakni terdapat 66 orang meninggal akibat penyakit campak, sedangkan empat orang gizi buruk.

Bupati Asmat, Elisa Kambu mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan bahwa semua akibat penyakit campak dan gizi buruk.

“Tujuh puluh orang itu campak ada 66, sisanya gizi buruk. Tapi angka 66 orang yang meninggal dunia itu, kami belum bisa di pastikan bahwa itu campak, karena ini akumulasi dari bulan September 2017 sampai Januari 2018,” kata Elisa Kambu, akhir pekan ini.

Elisa Kambu juga menyebut bahwa pihaknya belum mengetahui secara detail data korban yang meniggal dunia tersebut.

“Kami belum tahu juga data detailnya bahwa yang meninggal itu siapa, jenis kelaminnya apa, siapa punya anak, dikubur dimana? Itu hanya orang informasi saja dari kampung,” ujarnya.

Pihaknya saat ini masih fokus untuk pemulihan pasca KLB campak dan gizi buruk tersebut.

“Kami akan kejar angka ini untuk memberikan klarifikasi, apakah benar setelah melakukan validasi di lapangan by name, by addres. Itu baru kami bisa umumkan,” tandasnya.

Soal kendala yang paling sulit dihadapi dalam penanganan campak dan gizi buruk, Bupati Elisa Kambu mengakui untuk sementara belum ada. Hanya saja, pihaknya mengkhawatirkan soal ketersediaan bahan bakar minyak atau BBM.

“Kekhawatiran kami kalau tidak ada ketersediaan BBM itu saja. Karena semua mobilisasi petugas ini membutuhkan mobilisasi yang tinggi, karena transportasi sungai, namun untuk tiga minggu ke depan masih aman,” ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya sudah minta dukungan pertamina dan pemerintah pusat. Bahkan, BP Migas juga akan datang ke Asmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com