Dari belasan anak itu, lanjut Oliva, tiga orang bersekolah di SMP dan dua orang di SD. Sementara sisanya karena penyandang difabel (cacat) sehingga diberikan pelatihan di panti oleh empat orang suster dan tiga perawat.
"Di sini kami mengalami kekurangan berupa pakaian dan sandal. Untuk makanan banyak bantuan dari berbagai pihak," ujarnya.
Meski begitu, ia yakin semua kekurangan itu bisa teratasi dengan kepedulian dari banyak pihak, termasuk polisi.
Baca juga: Djarot Ingin Ada Dana CSR untuk Ajak Anak Panti Asuhan Main ke Dufan
Direktur Intelkam Polda NTT Komisaris Besar Polisi Joudy Mailoor mengatakan, bantuan ini merupakan kegiatan bakti sosial dalam rangkaian kegiatan Natal bersama Polda NTT.
Selain untuk Panti Asuhan Bhakti Luhur, lanjut Joudy, bantuan yang sama juga diberikan untuk Panti Asuhan Syalom di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa.
Pihaknya, kata Joudy, juga telah melaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pembersihan sarana rumah ibadah, yakni empat gereja besar yang ada di Kota Kupang, yakni dua gereja Kristen Protestan dan dua gereja Kristen Katolik.
"Dana untuk anjangsana ini pun berasal dari sumbangan sukarela anggota Polda NTT untuk membantu sesama yang membutuhkan," ucapnya.
Kegiatan ini tak hanya melibatkan anggota Polda yang beragama Nasrani, tetapi juga anggota polisi lintas agama yang berdinas di Polda NTT sebagai wujud rasa kebersamaan dan toleransi beragama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.