JAKARTA, KOMPAS.com - Perbaikan Lembaga Pemasyarakatan Banda Aceh yang rusak akibat pembakaran oleh oknum warga binaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setidaknya, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar.
"Kami akan segera membentuk tim khusus untuk merehabilitasi Lapas Banda Aceh," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utama, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (7/1/2017).
Menurut Sri, kebakaran yang terjadi menyasar ke ruang dan server data warga binaan dan sarana penting lainnya. Namun, saat ini server sudah diperbaiki, menyusul pembangunan beberapa sarana lainnya, termasuk blok hunian yang juga dalam kondisi mengkhawatirkan.
Selain pemulihan fisik bangunan, penambahan beberapa fasilitas lain menjadi prioritas, seperti matras tidur, HT, borgol, senjata pendek dan bubuk merica sebagai kelengkapan pengamanan.
Baca juga : Polisi Tahan 7 Napi yang Diduga Dalang Kerusuhan di Lapas Banda Aceh
Sri mengatakan, adanya dugaan kuat keterlibatan petugas lapas pada insiden kerusuhan tersebut menjadi catatan utama rekonstruksi total Lapas Banda Aceh.
"Penegakan integritas petugas pemasyarakatan harus lebih ditingkatkan. Penguatan kapasitas pegawai secara rutin dan terus-menerus, mulai dari pimpinan hingga level terbawah," kata Sri.