Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kagum, Ganjar Borong Batik Tulis Karya Komunitas Disabilitas

Kompas.com - 28/12/2017, 06:42 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

BLORA, KOMPAS.com - Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku kagum dengan batik tulis hasil karya komunitas Difabel Blora Mustika (DBM). Dengan keterbatasan fisik, batik yang mereka ciptakan tidak kalah bagusnya dengan batik lain pada umumnya.

"Ini luar biasa, mereka mampu menghasilkan batik tulis dengan sempurna," ujar Ganjar saat berkunjung ke sanggar komunitas Difabel Blora Mustika (DBM) di Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Jateng, Rabu (27/12/2017).

Ganjar yang memborong kain batik tulis karya DBM meminta kepada pemerintah daerah untuk aktif memonitor perkembangan kaum disabilitas di wilayahnya. Pemerintah seoptimal mungkin harus mampu mendorong serta memfasilitasi mereka untuk mampu berkreativitas dengan mumpuni.

"Saya suka dengan batik-batik dari Blora. Baik disabilitas maupun pembatik lainnya perlu didorong dan difasilitasi agar mampu menghasilkan batik dalam jumlah banyak," tuturnya.

"Promosi medsos gencarkan. Mau minta pelatihan, permodalan atau peralatan jahit, minta saja, nanti kita kasih. Mau 10 atau 8 unit mesin jahit," tambahnya.

(Baca juga : Penyandang Disabilitas Ini Sukses Bangun Bisnis dari Nol )

Menurut Ganjar, banyak orang yang tertarik batik tulis Kabupaten Blora. Ia menceritakan, beberapa waktu lalu saat ia mengikuti rapat internal partai ke Jakarta, tak sedikit politisi maupun pejabat yang penasaran dengan baju batik yang dikenakannya.

"Waktu itu rapat di Jakarta, banyak yang tanya batik dari mana itu mas? Saya jawab dari Blora. Lalu banyak yang ingin memesan. Namun rata–rata kendala dari pebatik Blora ini belum bisa memproduksi batik secara massal dengan waktu yang singkat," jelasnya.

Ganjar menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jateng selama ini sudah berupaya memberi perhatian khusus kepada kaum disabilitas. Telah ada perda khusus penyandang disabilitas yang diatur dalam Perda Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas.

"Kita perlu memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas. Angkanya banyak. Kita semangati dan bantu mereka," imbuh Ganjar.

Wakil Ketua komunitas DBM, Kandar menyampaikan, ada sekitar 35 penyandang disabilitas yang menekuni profesi sebagai pembatik tulis di sanggar komunitas DBM.

 

(Baca juga : Menggunakan Kaki, Wanita Penyandang Disabilitas Ini Lukis Wajah Ronaldo)

Mereka mempelajari motif batik khas Blora. Sebut saja motif alam seperti hutan jati, ulat jati, dan bambu. Ada juga kebudayaan asli Blora seperti samin, kendeng, dan barongan.

"Teman-teman semangatnya tinggi. Fasilitas saja yang minim," kata Kandar.

Di tempat yang sama, Bupati Blora, Djoko Nugroho, berjanji akan memberikan bantuan tempat usaha untuk DBM yakni dengan menyerahkan 2 unit ruko di pasar Gabus, Blora.

"Kami akan berikan tempat di pasar, dengan harapan perputaran dagangan batik ini cepat laku," pungkas Djoko Nugroho.

Kompas TV Panitia Asian Para Games Adakan Run For Difabel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com