Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Singgung Meikarta, Ridwan Kamil Paparkan Pembangunan Kota Bandung

Kompas.com - 21/12/2017, 22:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambangi Auditorium Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia. Keduanya hadir untuk menjadi pembiacara di dialog terbuka yang bertema tantangan pembangunan Jawa Barat.

Meski tak hadir bersamaan, Dedi Mulyadi yang lebih dulu tampil mengisi acara mengomentari salah satu proyek pembangunan kawasan, yakni Meikarta yang berada di lingkup Jawa Barat.

"Selama Meikarta tujuannya untuk masyarakat Jawa Barat yang ingin memiliki hunian yang layak, tidak apa-apa, hanya saja perlu ada aturan supaya tidak ada salah satu daerah yang menjadi kosong," kata Dedi di Depok, Kamis (21/12/2017).

Selain mengomentari proyek Meikarta, Dedi juga mengomentari rencana proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia berpendapat, proyek tersebut harus berdampak bagus pada ekonomi masyarakat dan tidak mengganggu lingkungan.

"Selama kereta cepat itu untuk memajukan perekonomian, enggak ada problem. Yang perlu diperhatikan adalah lingkungan terbuka hijau nantinya. Jangan sampai nanti Jawa Barat menjadi gudang tua," tutur Dedi Mulyadi.

Baca juga : Dedi Mulyadi Komentari Program One Day No Rice di Depok

Setelah Dedi Mulyadi, kesempatan berbicara juga diberikan moderator kepada Ridwan Kamil. Ridwan Kamil memaparkan beberapa capaiannya yang telah diaplikasikan ke Kota Bandung melalu teknologi yang didapatkannya dari luar negeri.

"Teknologi yang dipakai dari luar, itu diterapkan di Kota Bandung," kata pria yang akrab disapa Emil ini.

Bahkan, baru-baru ini Emil mengaku telah memiliki software atau perangkat lunak yang mampu mengidentifikasi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang malas bekerja.

"Jangan main-main, saya punya software yang bisa mengindetifikasi PNS malas," kata Emil.

Baca juga : Ridwan Kamil Mengaku Punya Software yang Bisa Identifikasi PNS Malas

Meski tidak menjabarkan cara kerja alat tersebut, namun bagi Ridwan Kamil, sudah seharusnya PNS bekerja semaksimal mungkin untuk kemajuan suatu daerah. Mengingat, gaji yang didapatkan PNS berasal dari pajak yang selalu dibayarkan masyarakat.

"Kita ingin memajukan kota dan mengembangkan masyarakat, jadi pelayanannya harus baik," ucap Emil.

Kompas TV Publik akan menilai Golkar dari sosok yang diusung di Pilkada maupun di jabatan publik lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com