Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayinya Meninggal, Sang Ibu Mengaku Kecewa karena Tidak Direspons Petugas Puskesmas

Kompas.com - 11/12/2017, 23:35 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

BREBES, KOMPAS.com - Raut sedih masih terpancar di muka Emiti (32), warga Desa Sidamulya, Wanasari, Brebes, Jawa Tengah. Dia adalah seorang ibu yang kehilangan anak kelimanya karena meninggal dunia pada Minggu (10/12/2017) siang disebabkan oleh penyakit muntaber.

Emiti bercerita bahwa dirinya ditolak mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Sidamulya pada Sabtu (9/12/2017) dengan alasan berkas administrasi Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dibawanya kurang lengkap.

"Tiga petugas di puskesmas enggak nanggepin, mereka diam, enggak ngurusi. Saya kecewa, padahal anak saya badannya masih segar dan gemuk, cuma muntah dan beraknya parah," ungkap Emiti sambil mengusap air matanya yang berlinang, Senin (11/12/2017).

Ditolak di puskesmas, Emiti tidak tinggal diam. Lalu dia berjalan kaki ke bidan desa, tetapi kondisinya sepi. Setelah itu dirinya ke balai desa dan berniat ke polindes, tetapi sudah tutup.

"Saya enggak punya uang, takut dibawa ke rumah sakit. Akhirnya saya kembali ke rumah dengan kondisi anak tambah lemas, dan akhirnya Minggu (10/12/2017) meninggal dunia," kata dia.

Baca juga: Tanggapan BPJS terhadap Kisah Bayi Meninggal di Bengkulu

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Brebes dr Sri Gunadi Parwoko mengaku akan melakukan kroscek terkait kasus tersebut. Dinas Kesehatan akan melihat permasalahan dengan turun ke Puskesmas Sidamulya.

"Sebenarnya kalau darurat itu kami tidak melihat apa-apa. Pasien harus dilayani terlebih dahulu, administrasi menyusul," ujar Sri Gunadi.

Dia menambahkan, jika pihaknya menemukan pelanggaran yang tidak sesuai dengan standar operasi pelayanan (SOP), akan ditindak sesuai dengan aturan.

"Kami ada teguran, tertulis, dan lisan. Jangan sampai ini terulang kembali karena puskesmas dan rumah sakit sebagai pelayanan publik harus menjaga mutu," tutur Sri Gunadi.

Kompas TV Sang bayi terpaksa lahir di mobil dan tidak terselamatkan nyawanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com