Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah yang Hendak Direnovasi Itu Roboh Disapu Angin Kencang

Kompas.com - 30/11/2017, 21:24 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sunarso (31) warga Desa Tanjung, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang tidak habis pikir dengan musibah yang menimpa keluarganya.

Rumah kayu miliknya, Rabu (29/11/2017) sore, roboh disapu angin kencang, justru saat dia dan keluarganya tengah merancang perbaikan rumah berukuran 6,5x9,5 meter itu. Pasalnya, rumah berkonstruksi kayu itu beberapa bagiannya sudah lapuk.

"Saat kami rembugan, rencana memperbaiki rumah sekitar pukul 15.00 WIB. Tiba-tiba kami mendengar suara kretek-kretek, kemudian posisi rumah miring," kata Sunarso, Kamis (30/11/2017).

Ia mengungkapkan, sesaat sebelum rumahnya roboh terjadi angin kencang dan hujan deras. Saat itu dirinya tengah berembuk dengan istri dan ayahnya.

(Baca juga : Angin Kencang Terjang Grobogan, 2 Rumah Roboh dan 3 Warga Terluka )

Awalnya terdengar suara gemeretak dari kayu-kayu rumahnya, seketika satu keluarga itu lari tunggang langgang keluar rumah menyelamatkan diri.

Beruntung, Eka Ramdani (5) anak semata wayangnya saat kejadian itu tengah bermain di rumah kakeknya, yang tak jauh dari rumah Sunarso.

"Hanya hitungan menit rumah kami rata dengan tanah, kalau gentengnya tinggal 20 persen yang bisa dipakai. Sekarang kami numpang di rumah orangtua," kata pekerja serabutan itu.

Mas'an, salah satu tetangga Sunarso mengatakan, saat kejadian ia mendengar suara benturan yang cukup keras dari arah rumah korban. Baru setelah hujan reda, para tetangga datang ke rumah Sunarso untuk membersihkan reruntuhan.

"Kerja baktinya kita lanjutkan hari ini," tuturnya.

(Baca juga : Longsor di Tepi Sungai Ciliwung, 6 Rumah Roboh )

Pantauan di lokasi, warga dibantu relawan bergotong royong membersihkan kerangka rumah yang roboh. Mereka memilah kayu dan genteng yang masih bisa dipakai.

Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto juga mendatangi keluarga Sunarso dengan menyerahkan sejumlah bantuan antara lain makanan, air mineral, peralatan sekolah, tikar dan 2 set peralatan.

Berbeda dengan keterangan Sunarso, BPBD melihat penyebab kerusakan rumah Sunarso adalah karena tanah bergerak.

"Rumah roboh karena tanah lempung bergerak, sedangkan rumah dari kayu dengan pondasi hanya ombak," pungkasnya.

Kompas TV Siklon cempaka mengakibatkan cuaca ekstrem, khususnya di pulau Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com