Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Peneliti, Ada Kandungan Gas Alam di Bawah Sendang Beluk di Grobogan

Kompas.com - 20/11/2017, 19:20 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

GROBOGAN, KOMPAS.com — Hasil penelitian tim ahli geologi menyebutkan, Sendang Beluk yang berlokasi di Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, merupakan salah satu titik tersimpannya gas alam

Menurut Handoko Teguh Wibowo, ketua tim ahli geologi, fenomena yang terjadi di sendang (kolam atau mata air alami) itu karena pengaruh gas alam. Rembesan gas atau gas seepage merupakan kejadian keluarnya gas yang ada di bawah tanah melalui bidang rekahan atau patahan.

Gas ini mempunyai berat jenis paling ringan dibandingkan dengan air dan minyak sehingga gas selalu berada di posisi paling atas dari ketiga jenis zat tersebut (selain air dan minyak).

Rheologi atau sifat dasar gas selalu mencari ruang yang mempunyai tekanan rendah dan bersifat mobile. Gas metan bersifat khusus, yaitu flammable atau mudah terbakar.

"Apa yang terjadi pada Sendang Beluk itu karena rembesan gas rawa dan sudah berlangsung lama. Hasil analisis gas yang keluar di Sendang Beluk berkomposisi sama dengan gas yang kami bor. Jadi banyak spot di Desa Rajek yang tersimpan kandungan gas alam," kata Handoko kepada Kompas.com, Senin (20/11/2017).

Fenomena Sendang Beluk yang secara penampakannya mirip air mendidih di permukaan bukanlah sebuah kejadian air yang mempunyai temperatur panas layaknya air mendidih.

Secara kasat mata, seolah-olah mendidih karena gas metan yang ada di lapisan bawah kemudian menerobos lapisan air yang ada di atasnya sehingga terjadilah pergerakan air selayaknya air mendidih.

"Temperatur atau suhu air yang ada di punden Beluk Desa Rajek bersuhu sekitar 32 hingga 35 derajat celsius atau sama dengan suhu kamar," ucap dia.

Dosen di Jurusan Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhitama Surabaya ini mengatakan, jika digali di kedalaman maksimal 40 meter, bisa dipastikan tersimpan kandungan gas rawa melimpah di bawah Sendang Beluk.

Bahkan, sambung Handoko, tak menutup kemungkinan jika dibor lebih dalam lagi di kedalaman ratusan hingga ribuan meter akan ditemukan kekayaan gas alam lain yang umurnya lebih tua daripada gas rawa.

"Prediksinya spot ini menyimpan kandungan gas yang sangat besar. Sendang ini adalah kearifan lokal masyarakat setempat sehingga dibutuhkan izin untuk melakukan pengeboran," ujar Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jatim ini.

Sendang Beluk yang berada di kawasan persawahan itu dikelilingi pepohonan besar nan rimbun. Masyarakat percaya bahwa sendang ini bertuah.

Pada momen tertentu, jamak warga yang menggelar ritual di sana sehingga bisa ditemukan sisa-sisa makanan yang berserakan.

Baca juga: Sendang yang Tak Pernah Kering Itu Dikuras Warga

Sendang Beluk menyimpan fenomena alam yang unik. Airnya bergolak seperti air yang mendidih meski tak panas jika disentuh. Terdengar serupa bunyi air yang dipanaskan dengan suhu tinggi. Gelembung airnya setiap saat membesar seperti bola basket.

Tokoh masyarakat Desa Rajek, Moh Sukur, menuturkan, mitologi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat bahwa asal mula Sendang Beluk bersinggungan dengan kisah perjalanan seorang putri bernama Dewi Roso Wulan. Dewi Roso Wulan adalah putri Tumenggung Wilotikto, seorang adipati di Tuban, Jawa Timur. 

Ketika itu, Dewi Roso Wulan sedang berupaya mencari kakaknya yang bernama Raden Sahid (kelak dikenal sebagai Sunan Kalijaga) yang diusir oleh ayahandanya karena suatu kesalahan. 

"Di tengah perjalanan, Dewi Roso Wulan sakit. Hingga akhirnya mandi di Sendang Beluk. Setelah mandi, penyakitnya sembuh dan dia melanjutkan perjalanan kembali. Airnya yang mendidih itu menimbulkan bunyi bluk yang kemudian dinamai Sendang Beluk,"  ujar Moh Sukur.

Sementara itu, Kepala Desa Rajek Moh Dhori mengatakan, jika kajian ilmiah mencatat bahwa fenomena Sendang Beluk terjadi karena pengaruh gas alam, pemerintah desa hanya bisa mengikuti perkembangannya.

"Semua kami serahkan kepada pemerintah. Yang jelas, Sendang Beluk sejak ratusan tahun silam menjadi jujukan warga untuk menggelar ritual. Jika hendak melakukan pengeboran, harus izin warga," kata Moh Dhori.

Kompas TV Menikmati Kesegaran Mata Air Pegunungan di Pemandian Swembat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com