SURABAYA, KOMPAS.com - Satu tim Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota Surabaya dikirim ke rumah Suparmi di Jalan Dukuh Karangan 5 Nomor 47, Senin (20/11/2017). Mereka diminta untuk berburu tikus di rumah tersebut.
Selama 4 jam perburuan, tim berhasil mengamankan 5 ekor tikus. Sebanyak 3 ekor di antaranya terpaksa dibunuh, sementara 2 ekor lainnya diambil Dinas Kesehatan untuk sampel.
"Satu dari 3 tikus yang dibunuh ada yang besar hampir sebesar tubuh kucing," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Bakesbangpol Linmas Kota Surabaya, Yusuf Masruh, di lokasi.
Pasukan Linmas tidak hanya memburu tikus di rumah Suparmi. Mereka juga membersihkan seluruh perabotan rumah, mulai dari lemari, tempat tidur, hingga peralatan masak. Sejak Minggu (19/11/2017), total ada 3 truk kecil perabotan yang diangkut dari rumah Suparmi.
"Sebagian besar kami sterilkan, sementara yang masih bisa dipakai diamankan oleh keluarganya," ucap Yusuf.
(Baca juga : Soal Temuan Bakso Mengandung Tikus, Pengusaha di Nunukan Protes )
Rumah Suparmi kini terlihat cukup bersih dan dikosongkan tim Linmas. Sebelumnya, rumah sederhana tersebut sangat kotor. Hanya ruang tamu yang diporselen. Sementaraa 2 ruang kamar dan dapur terlihat sangat kotor dan dipenuhi sampah. Lantainya pun masih tanah.
Pemkot Surabaya memberi perhatian khusus pada kondisi rumah Suparmi. Karena Sukatono, suami Suparmi, 2 hari lalu meninggal dunia karena sakit. Penyebab penyakit diduga virus yang disebarkan tikus.
Suparmi sendiri saat ini juga tengah dirawat di rumah sakit karena terdeteksi mengalami penyakit yang sama dengan suaminya. Sedangkan 2 anak Suparmi yang tinggal serumah sempat sakit panas, namun kini sudah membaik.