Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Kelelahan, Pelajar SMP Meninggal Saat Ikut Lomba Lari 10 Km

Kompas.com - 07/11/2017, 13:32 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Seorang pelajar sekolah menengah pertama di Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, meninggal saat mengikuti lomba lari maraton 10 kilometer.

Pelajar bernama Ryan Priyono Yopi (12) meninggal dunia pada Senin (6/11/2017) saat ikut memeriahkan pelaksanaan Tour De Central Celebes (TDCC) yang dirangkai dengan Festival Pesona Danau Tektonik Poso ke-20.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Kompas.com, siswa kelas 2 SMPN Towaro, Kecamatan Pamona Puselemba, Poso, diketahui meninggal setelah terjatuh saat baru berlari sekitar 3 kilometer dari garis start, dengan jarak tempuh keseluruhan mencapai 10 kilometer.

Kepala SMPN Towaro, Untung Ida saat ditemui Kompas.com menjelaskan, Ryan adalah salah seorang perwakilan siswa dari 9 orang yang ikut lomba. Menurutnya, lomba lari maraton 10 kilometer itu merupakan salah satu cabang olahraga yang diperlombakan untuk memeriahkan pelaksanaan FPDTP dan Tour de Central Celebes 2017.

"Ryan Priyono Yopi memang peserta lomba. Dia meninggal dunia saat mewakili sekolah untuk ikut lomba lari. Setahu saya dia itu anak yang baik dan tidak memiliki latar belakang penyakit," kata Untung.

Sementara itu, perwakilan panitia pelaksana kegiatan lomba, Fritz Sampurnama yang ikut dikonfirmasi usai melayat jenazah korban di RSU Tentena menyebutkan, Ryan secara resmi terdaftar sebagai peserta dari jumlah total 1.350 peserta.

Baca juga : Persiapan Pak Dar, Kakek Tukang Becak yang Akan Ikut Lomba Lari Internasional di Chile

Sebagai bentuk tanggung jawab, pihaknya bersama Pemda Poso akan mengurus seluruh administrasi korban hingga pemberangkatan jenazah ke kampung halaman yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan.

"Setelah mendengar kabar duka, kita langsung ke rumah sakit. Kami sudah bicara dengan pihak keluarga dan akan menanggung semua administrasi korban," ungkapnya.

Dari informasi sementara yang dihimpun di Rumah Sakit Umum Tentena, almarhum diduga meninggal akibat mengalami lemah jantung. Pihak panitia sendiri mengakui sebelum mengikuti lomba, seluruh peserta tidak diperiksa kondisi kesehatannya.

Baca juga : Siap-siap Ikut Lomba Maraton di Kawasan Candi Borobudur!

Rencananya, janazah Ryan akan dibawa dengan ambulans oleh pihak keluarga ke kampung halamannya di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Selasa (7/11/2017).

Sebelumnya, selama satu hari setelah keluar dari RSU, jenazah disemayamkan di rumah keluarga dekatnya di Kelurahan Sawidago, Kecamatan Pamona Puselemba, tempat korban selama ini tinggal saat menuntut ilmu.

Kompas TV Pelari Kenya Dominasi Podium Juara Maybank Bali Marathon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com