BANYUWANGI, KOMPAS.com - Munculnya bolong-bolong di Gunung Ijen karena akan ada pembangunan di taman wisata alam tersebut.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur sempat berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada Senin (23/10/2017) untuk berkoordinasi terkait pembangunan di gunung yang terkenal dengan keindahan blue fire-nya itu.
Kepala Balai Besar BKSDA Jawa Timur, Ayu Dewi Utari kepada Kompas.com saat itu menjelaskan anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana tersebut sudah diajukan sejak tahun 2016 lalu dan untuk tahun 2017 sudah turun sebesar Rp 6 miliar lebih.
"Proses pembangunan di Paltuding hingga ke atas saat ini sudah berjalan. Untuk di atas (puncak) akan dibangun pendopo untuk rest area. Tidak begitu besar karena kondisinya memang tidak begitu luas di atas," jelas ayu Dewi Utari di ruang lounge Pemda Banyuwangi, Senin (23/10/2017)
Ia menambahkan, pembangunan sarana dan prasarana tersebut meliputi pembangunan mushala, lahan parkir, ruang intepretasi wisata, pondok perapian, embung, dan tandon air. Juga akan dibangun taman bermain, tempat pantau satwa, pos pengendalian kebakaran, camping ground, perbaikan jalur pendakian, dan beberapa fasilitas lainnya.
"Untuk tahap pertama ditargetkan selesai pada Desember 2017 ini," ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengatakan, bupati Banyuwangi juga telah mengirimkan surat untuk pavingisasi di tempat parkir dan itu sudah selesai dikerjakan.
Baca juga : Gunung Ijen Bolong-bolong Tuai Kecaman Warganet
BKSDA juga meminta dukungan pemda mengembangkan sarana prasarana di Ijen. Seperti halnya penyediaan akses listrik dan air.
“Untuk listrik dan air, memang cukup sulit di Ijen. Kami mengajak pemda untuk ikut bisa mendorong pihak-pihak yang berwenang dalam hal tersebut agar turut memperhatikan Ijen,” terangnya.
Sebagai kawasan konservasi, lanjut Ayu, proses pembangunan infrastruktur tetap memperhatikan kealamihan kawasan Ijen.
“Sebagai salah satu destinasi, kita juga bertanggung jawab agar pengunjung nyaman saat berkunjung ke sini. Pengembangannya tetap mengedepankan konsep konservasi. Sehingga ke depannya, Ijen ini benar-benar layak untuk dikunjungi. Bertahap lah pembangunan,” ujarnya.
Terkait rencanan pembangunan cable car, ia mengatakan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen ada blok pemanfaatan dan blok publik yang dimanfaatkan untuk masyarakat. Sedangkan untuk blok usaha dikelola pihak swasata yang rencananya membangun cable car.
"Untuk cable car saya tidak bisa komentar karena itu ada di blok usaha yang dikelola oleh pihak swasta pemegang konsesi izin usaha pengelolaan pariwata alam. Mereka yang akan bangun cable car. Izinnya sudah ada, sedangkan izin definitif sedang berproses," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan beberapa hari terakhir viral foto keadaan jalur pendakian Gunung Ijen yang bolong-bolong. Selain itu, terlihat beberapa tiang pancang bangunan di tengah jalur pendakian di gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso itu.