Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Ridwan Kamil Bisa Digembosi dari Dalam

Kompas.com - 28/10/2017, 07:14 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf berpendapat dukungan Partai Golkar kepada bakal calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berpotensi menghadirkan gesekan di daerah.

Asep mengatakan, situasi itu justru berbahaya bagi Ridwan Kamil. Sebab, besar kemungkinan orang nomor satu di Bandung itu akan dijegal oleh pendukung Ketua DPD Golkar, Dedi Mulyadi.

"Istilah dalam bahasa kerennya adalah digembosi dari dalam. Ini harus diantisipasi," ujar Asep saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/10/2017) malam.

Partai Golkar secara lisan telah menetapkan dukungan untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2018 dengan syarat, Ridwan mau dipasangkan dengan kadernya Daniel Mutaqien.

Asep menilai, kehadiran Daneil Mutaqien dalam bursa calon pendamping Ridwan Kamil sangat rentan konflik di internal partai.

"Jika Daniel Mutaqien jadi bagian (wakil) Ridwan Kamil, kemungkinan Golkar akan terpecah," tambahnya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kiri) dan Daniel Mutaqqien (kanan)KOMPAS.com/Dendy Ramdhani, dprri.go.id Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kiri) dan Daniel Mutaqqien (kanan)

Dukungan Partai Golkar memang semakin menguatkan posisi Ridwan Kamil dalam bursa Cagub Jabar. Namun, ia khawatir dukungan sepihak dari petinggi Partai Golkar justru akan mematikan mesin politik Ridwan Kamil.

"Nah kalau itu benar, posisi Ridwan Kamil makin kuat. Walaupun lagi-lagi ini perlu dipastikan Dedi Mulyadi ada di posisi mana. Karena mesin politik (di daerah) itu bagaimana komandonya (ketua DPD). Tidak bisa pusat langsung mengendalikan daerah. Jadi tergantung pada posisi Dedi juga, kalau Dedi bisa sangat mendukung Ridwan Kamil artinya sangat positif sekali," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com