Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genset yang Menyebabkan Tujuh Orang Tewas Diamankan Polisi

Kompas.com - 30/09/2017, 17:35 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kepolisian masih menyelidiki kasus meninggalnya tujuh orang yang diduga akibat menghirup zat karbon monoksida atau CO di Balai Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Bahkan, polisi sudah mengamankan genset atau mesin generator listrik yang menjadi pemicu munculnya zat mematikan itu.

Genset itu milik vendor perusahaan operator seluler Telkomsel yang biasa digunakan untuk menyalakan Base Transceiver System (BTS) jika listrik sedang padam.

"Iya, genset sudah diamankan di Polsek (Poncokusumo)," kata Kasatreskrim Polres Malang, AKP Azi Pratas Guspitu, Sabtu (30/9/2017).

Selain mengamankan genset, polisi juga mensterilkan gedung pertemuan atau aula tempat peristiwa itu terjadi.

"TKP masih di-police line," kata Azi.

(Baca juga: Kronologi 7 Orang Meninggal Akibat Karbon Monoksida dari Genset)

Sementara itu, petugas sudah mengambil sampel darah para korban untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Darah itu dibawa ke Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur.

Sebelumnya, tujuh orang ditemukan tewas di gedung pertemuan atau aula Balai Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat (29/9/2017) pagi.

Mereka meninggal diduga karena menghirup karbon monoksida atau CO yang dikeluarkan oleh genset milik operator seluler Telkomsel yang ada di dalam ruangan itu.

Mereka yang meninggal adalah Hasrul Trio Purnomo (29), Ahmad Syaifudin, Moh Yusuf (21), Nur Rokim (33), Jumadi (33); Imam (19), dan Irawan.

Lima dari tujuh korban meninggal itu adalah pekerja bangunan untuk proyek pembangunan kantor desa yang baru.

Sementara dua lainnya, yakni Hasrul Trio Purnomo dan Moh Yusuf, merupakan teknisi operator seluler Tekomsel yang tengah menginap di lokasi itu setelah menyalakan genset karena listrik sedang padam.

(Baca: Gara-gara Genset, 7 Orang Tewas di Balai Desa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com