BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil punya cara sendiri untuk membentengi diri agar tak terlibat langsung dengan proyek serta pengusaha nakal.
"Saya ini sudah membentengi diri supaya tidak banyak bersentuhan dengan proyek atau pengusaha yang nantinya timbul fitnah," ucap pria yang kerap disapa Emil ini saat ditemui di Taman Cikapayang, Kamis (28/9/2017).
Salah satu caranya adalah membuat tim khusus yang membantunya menjalankan tugas. Tim itu dibentuk agar dirinya tak langsung bersentuhan dengan pengusaha.
"Satu, ada forum CSR. Orang menyangka Wali Kota Bandung menerima CSR langsung, kan masuknya ke forum itu laporannya ada di website. Ada tim diskresi mereka-mereka yang meminta kemudahan peraturan ada timnya, ketuanya dosen dari ITB. Soal bangunan usaha, properti kan ada Tim Ahli Bangunan dan Gedung (TABG)," tuturnya.
"Jadi di Bandung itu sudah dibentengi tim ahli sehingga peluang Wali Kota didekati oleh pengusaha yang nanti jadi sumber fitnah, saya sudah bikin sistem," tambahnya.
(Baca juga: Menu Mobil Kekasih di Bandung, dari Urusan Asmara hingga Rokok )
Emil menjelaskan, menjadi pemimpin hari ini harus punya tiga hal, yakni integritas, profesional, dan melayani.
"Hari ini masyarakat menuntut pemimpin punya nilai integritas, profesional, dan melayani. Hanya punya salah satu tidak cukup. Jujur, integritas tapi lelet, tidak ada prestasi. Melayani, berprestasi, tapi tidak punya integritas karena OTT itu juga tidak bisa," katanya.
Tidak mudah jadi pemimpin hari ini harus menunjukkan tiga nilai tadi maka dalam urusan integritas kita terus hati-hati," tuturnya.