Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Terduga Teroris Antapani Berencana Serang Istana Negara

Kompas.com - 15/08/2017, 18:02 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, lima orang terduga teroris yang ditangkap karena menyimpan bahan baku kimia pembuatan bom di sebuah kamar kontrakan  di Jalan Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, berencana melakukan aksi peledakan bom kimia di sejumlah objek vital nasional pada akhir Agustus 2017 mendatang.

"Akhir bulan ini rencananya bom selesai dirakit. Menurut mereka, bulan Agustus adalah waktu yang bagus untuk meledakkan bom," kata Yusri di lokasi penggeledahan, Selasa (15/8/2017) sore. 

Baca juga: Identitas 5 Orang Terduga Teroris yang Ditangkap di Antapani Bandung

Penggeledahan tersebut dilakukan Unit Jibom Polda Jawa Barat bersama tim Inafis Polrestabes Bandung serta Densus 88 Antiteror, Selasa (15/8/2017).

Beberapa objek vital nasional yang menjadi sasaran lima terduga teroris ini salah satunya adalah Istana Presiden RI. 

"Dari keterangan mereka, salah satu targetnya adalah meledakkan bom di Istana Negara," ungkapnya.

Selain itu, para tersangka terduga teroris juga akan meledakkan Markas Komando (Mako) Brimob di Jakarta dan Bandung. 

"Petugas Polri di lapangan juga menjadi target mereka," jelasnya. 

Yusri menambahkan, bom yang dirakit oleh para terduga teroris ini bisa dikatakan berbeda dan lebih canggih dari bom panci yang belakangan ini dipakai oleh teroris Indonesia untuk melakukan aksi teror.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 5 Orang Terduga Teroris di Antapani Bandung

Meski tidak menghasilkan daya ledak tinggi, efek yang ditimbulkan dari berbagai macam zat kimia dalam bom ini akan menimbulkan reaksi yang cukup mengerikan jika terkena kulit atau terhirup gas.

"Bom ini diaktifkan dengan menggunakan remote control," tandas Yusri.

Kompas TV Densus 88 tangkap 5 terduga Teroris di Bandung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com