"Untuk tim teknis, mobil ini melibatkan mahasiswa dari jurusan mesin, elektro, dan elektronika dan instrumentasi. Tapi yang nonteknis kami juga libatkan berbagai jurusan seperti industri, ekonomi, dan fisipol," katanya.
Bukan tanpa sebab, mahasiswa dari jurusan sosi-humaniora terlibat. Tujuannya, kata dia, utuk membuka wawasan mahasiswa UGM jika kampusnya mampu membuat mobil listrik.
Selain itu juga untuk meningkatkan soft-skill mahasiswa dari jurusan sosio-humaniora. "Mereka membantu publikasi dan pendanaan," ucap Luqman.
Luqman menargetkan mobil listrik Arjuna IPC Lima bisa mendapatkan best rookie dalam kompetisi di Jepang nanti. Selain itu, timnya berharap mobilnya bisa lolos seleksi kategori paling bergengsi lainnya.
"Bagi kami ikut lomba ini yang utama itu bisa memberikan pengalaman dan pembelajaran untuk mengetahui bagaimana tipe mobil listrik seharusnya seperti apa, dan aturan dunia seperti apa bisa kita pelajari," kata Luqman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.