SURABAYA, KOMPAS.com - Catur memiliki makna filosofi tersendiri bagi Jaksa Agung HM Prasetyo. Menurut dia, strategi dalam permainan catur seperti strategi menjerat koruptor.
Koruptor sebut dia, akan melakukan berbagai cara agar aksinya tidak terbukti secara hukum.
"Sama dengan bermain catur, kejaksaan juga menerapkan strategi tersendiri dalam menjerat koruptor," katanya usai membuka turnamen catur di Kejati Jatim, Selasa (1/8/2017).
Dalam permainan catur, ada strategi bagaimana mengerahkan pasukan, mengatur langkah yang mematikan lawan hingga bagaimana mengelola kekuatan anggota dan pasukan.
"Bagaimana mengatur kekuatan benteng yang hanya berjalan lurus, dan pion yang langkahnya hanya terbatas, itu butuh strategi," ujarnya.
Baca juga: Jaksa Agung Sebut Ombudsman Hambat Penegakan Hukum Kasus Narkoba
Fide Internasional Open Chess Tournament Piala Jaksa Agung di Gedung Kejaksaan Tinggi Jawa Timur digelar sejak Selasa (1/8/2017) hingga 6 Agustus mendatang.
Turnamen diikuti 256 peserta dari dalam dan luar negeri seperti Malaysia, Filipina, dan Uzbekistan. Even yang berhadiah total Rp 135 juta itu menggunakan sistem Swiss 11 babak.
Turnamen digelar untuk mencari bibit pecatur Indonesia agar bisa berlaga di turnamen tingkat dunia. "Korps jaksa juga punya komitmen untuk memajukan olahraga," ucap Kepala Kejati Jatim, Maruli Hutagalung.