Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Cari Alternatif Hentikan Kebiasaan Menerbangkan Balon Udara

Kompas.com - 12/07/2017, 07:01 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan melalui Otoritas Bandara Wilayah III terus berupaya untuk menekan kebiasaan masyarakat menerbangkan balon udara di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Dadun Kohar mengatakan, selain dengan sosialisasi di tengah masyarakat, pihaknya juga mencari jalan alternatif supaya kebiasaan yang membahayakan penerbangan itu dihentikan.

Apalagi, menerbangkan balon udara di moment tertentu sudah menjadi tradisi di tengah masyarakat sejak 100-an tahun yang lalu.

(Baca juga: Danlanud: Balon Udara Merusak Citra Bangsa)

 

Salah satu alternatif yang sedang dipertimbangkan adalah dengan mengadakan event menerbangkan balon udara. Event tersebut akan dibuat dengan tidak membahayakan penerbangan.

Harapannya, kebiasaan masyarakat yang menerbangkan balon udara secara bebas akan beralih dengan adanya event tersebut.

“Budaya itu tidak bisa kita ubah dalam sesaat. Karenanya, kita harus mencari alternatif untuk mengalihkan hobi ini kepada hal yang lebih positif, yang tidak mengganggu keselamatan penerbangan dan masyarakat sekitar," ujarnya di Landasan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Selasa (11/7/2017).

"Kemungkinan kami, Kementerian Perhubungan, dengan Airnav (Air Navigation) akan melombakan balon ini, tentu saja dengan kriteria-kriteria yang disepakati bersama. Seperti apa sehingga ini tidak membahayakan penerbangan,” tambahnya.

(Baca juga: Ulama Dilibatkan dalam Sosialisasi Bahaya Balon Udara bagi Penerbangan)

 

Dadun Kohar menjelaskan, ada berbagai jenis balon udara yang membahayakan penerbangan, yakni balon udara yang diterbangkan tanpa kendali atau tidak ditambat. Berbeda dengan balon udara yang ditambat. Balon itu bisa dikontrol sehingga tidak terbang bebas.

Komandan Landasan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama (Marsma) Julexi Tambayong menyampaikan hal serupa. Menurutnya, pemerintah perlu memikirkan langkah alternatif untuk menghilangkan kebiasaan masyarakat menerbangkan balon udara.

“Bagaimana kita memfasilitasinya, apakah dengan bentuk festival balon udara di satu lokasi tapi dalam bentuk balon udara tertambat,” ungkapnya.

Berdasarkan laporan yang masuk di Air Navigation (AirNav), banyak ditemui balon udara yang terbang bebas di jalur penerbangan. Balon itu sengaja diterbangkan masyarakat untuk memperingati momen–momen tertentu.

Pihak kepolisian sudah melakukan penyitaan terhadap balon udara yang akan diterbangkan secara bebas oleh masyarakat.

Kompas TV Sejumlah warga di Pekalongan, Jawa Tengah, masih menerbangkan balon udara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com