"Kalau tidak Mentokke, kasihan suami dan anak saya yang sudah meninggal. Yang lain dapat kiriman lontong dan lepet, mereka hanya bisa menonton. Kadang kami bela-belain beli, kalau pas tidak bisa masak," kata Saadah (60), warga setempat.
Setelah selesai Mentokke, warga baru melakukan ujung-ujung atau saling berkunjung ke tetangga, handai taulan dan saudara-saudara untuk bermaaf-maafan. Tradisi Mentokke di langgar ini biasanya digelar tiga kali setahun oleh masyarakat setempat.
Selain pada Hari Raya Idul Fitri, juga dilakukan pada Lebaran Syawal (sepekan setelah Idul Fitri) dan pada setelah shalat Id Hari Raya Idul Adha.
Mentokke pada Lebaran Syawalan ini juga dilakukan pada pagi hari, setelah itu warga mengadakan pengajian di tempat pemakaman para sesepuh desa setempat atau berziarah ke makam tokoh agama di Kaliwungu Kendal.
Sementara itu, Mentokke pada Hari Raya Idul Adha dilakukan setelah shalat Id sebelum menyembelih hewan kurban. Kesamaan di antara ketiga momen Mentokke ini adalah makanan khas yang tidak pernah ditinggalkan, yakni lepet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.