Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Orangtua Buru Surat Keterangan Tidak Mampu demi Sekolah Anak

Kompas.com - 22/06/2017, 19:00 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

Kompas TV Pemerintah Ancam Berikan Sanksi Para Spekulan Bawang

“Siapa tahu bisa membantu orangtuanya setelah lulus dari SMK nanti,” kata Sumanto.

Niat serupa juga diutarakan Windarti (46), warga Kampung Joyonegara, Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Windarti yang ikut mengurus SKTM ini sudah mengantre sejak pukul 08.30 WIB. Ia mendapatkan nomor antrean dengan angka 1786.

“Demi anak, enggak apa-apa mengantre lama. Soalnya hari ini juga terakhir buka sebelum cuti bersama,” kata Windarti.

Wanita yang hanya ibu rumah tangga ini ingin anaknya, Puspita Ega Trisnawati (15), bisa masuk ke SMK Negeri 6 Kota Yogyakarta. Dia berharap, gadis lulusan SMP Taman Siswa itu bisa memiliki ketrampilan dengan masuk SMK.

“Harapannya setelah lulus bisa langsung kerja. Karena ayahnya hanya seorang satpam,” kata Windarti singkat.

Kepala Disdikpora DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan, masyarakat yang datang ke kantornya merupakan orangtua yang mengurus SKTM untuk bisa menjadi kelompok pendaftar khusus siwa tidak mampu.

Selain itu, lanjut dia, ada juga orangtua yang datang untuk mengurus penambahan nilai karena anaknya punya prestasi akademik atau non akademik. Adapun pengurusan itu, kata dia, untuk bisa mengikuti PPDB sekolah negeri di DIY melalui jalur siswa miskin dan siswa berprestasi.

“Sebetulnya sudah kami imbau supaya kolektif tapi orangtua kalau tidak datang itu tidak marem (puas). Ya sudah kami layani,” kata Aji di kantor Disdikpora DIY.

Aji mengatakan, pihaknya memberikan pelayanan one stop servise untuk para orangtua yang datang. Artinya, kata dia, proses pendaftaran tidak memakan waktu yang lama lantaran hanya tinggal memasukkan data ke aplikasi online milik Disdikpora DIY.

“Jadi begitu datang ke sini membawa syarat yang harus dibawa. Kalau memenuhi syarat, maka anaknya masuk kelompok siswa miskin atau siswa yang berprestasi. Siswa berprestasi nanti langsung tambah nilainya,” tutur Aji.

Aji menuturkan, pendaftaran siswa kelompok SKTM dan siswa berprestasi sudah berlangsung sejak 19 Juni 2017 sampai 22 Juni 2017. Menurut dia, pendaftaran kembali dibuka setelah libur Lebaran pada 29 Juni 2017 sampai 30 Juni 2017.

Adapun total siswa yang masuk kelompok SKTM sampai 21 Juni 2017 tercatat sudah mencapai 1.994 siswa, sedangkan siswa yang masuk kelompok berprestasi mencapai 1.499 siswa.

“Kuota siswa miskin itu 20 persen dari 50.000 siswa. Itu (50.000) itu total siswa SMA/SMK yang diterima pada tahun ini,” ujar Aji.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com