Surat ini diunggah oleh pemilik akun Twitter @_yanskii. Ia menautkan foto surat tersebut dengan menulis "hormat sama kepala sekolahnya,".
Akun @JetVeetLev membalas kicauan akun itu dengan mengatakan bahwa surat semacam ini sebenarnya pernah beredar dalam Bahasa Inggris.
Ia pun menautkan foto surat serupa versi Bahasa Inggris. "Waw good ada di Indo. Ini pernah baca versi inggrisnya nihh," ujar @JetVeetLev.
Sementara itu, pemilik akun Twitter @dhuriat mengatakan, "Isinya memang pernah baca dimana gitu, tapi kepala sekolah ini membagikan surat ini ke orang tua siswa yang hebat... Jempol pak...????????????????????????????????????????".
Kemudian, akun Twitter @daniellsinaga menulis, "Ketika menjadi orang tua jangan memaksakan kehendak dan tidak bisa mensyukuri apa yang ada pada diri anak,".
Sampai pada Jumat pukul 23.00, kicauan @_yanskii tentang surat tersebut telah di-tweet ulang lebih dari 6.200 kali dan disukai lebih dari 2.700 kali.
Salah satu orangtua murid SD Bantul, Rudi Buntoro (42), membenarkan adanya surat tersebut. Menurut dia, surat ini dibagikan kepada sekitar 69 orangtua murid kelas 6 SD Bantul.
Pembagian tersebut dilakukan Jumat sekitar pukul 10.00 di aula sekolah, atau sebelum pengumuman mengenai nilai ujian akhir siswa kelas 6 SD tersebut.
Pembagian surat tersebut ternyata dalam rangka memotivasi orangtua agar menerima apa pun hasil ujian sang anak.
"Dibagi biar orangtua baca dulu (sebelum pengumuman hasil ujian akhir). Jadi untuk motivasi orangtua juga kalau misalnya nilai anaknya kurang bagus, kan biasanya orangtua marah-marah, ini supaya tidak marah-marah," ujar Rudi, saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Rudi, surat serupa memang sudah pernah beredar di media sosial. Namun, kepala sekolah tersebut kemungkinan menyalin ulang karena materi surat yang positif.
"Menurut kepala sekolahnya itu bagus materinya, jadi dibagi ke orangtua murid untuk baca dulu," ujar dia.
Rudi yang punya dua anak dan kebetulan kedua anaknya itu sama-sama duduk di bangku kelas 6 tersebut juga menerima surat ini.
(Baca juga: Pengendara dalam Video Polantas yang Viral Disebut Langgar Marka Jalan)
Melalui surat ini, orangtua menerima pesan bahwa tidak boleh memaksakan anak. Menurut dia, ada anak yang punya kemampuan di suatu bidang, tetapi lemah di bidang yang lain. "Intinya surat ini untuk memotivasi," ujar Rudi.
Soal surat ini kemudian menjadi viral di media sosial, dia mengambil nilai positifnya. Menurut dia, ini juga bisa menjadi pesan bagi orangtua lain bahwa tidak perlu marah kalau anak mengalami kekurangan di nilainya.
Justru, pada saat seperti itu, lanjut dia, anak membutuhkan dukungan untuk bangkit. "Jadi anak sekarang kan butuhnya suport, lebih diperhatikan," ujar Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.